Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 1 Oktober: Singapura Kerahkan Mesin untuk Vaksinasi | Malaysia Catat 400.000 Kasus Covid-19 Anak

Kompas.com - 01/10/2021, 08:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah negara di dunia masih terus melaporkan adanya kasus baru infeksi virus corona.

Melansir Worldometers pada Jumat (1/10/2021), sejauh ini virus dilaporkan telah menginfeksi 234.488.826 orang diseluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 211.253.016 orang telah sembuh dan 4.794.738 lainnya meninggal dunia.

Adapun lima negara yang melaporkan kasus positif terbanyak sebagai berikut:

  1. Amerika Serikat (44.289.608 kasus positif)
  2. India (33.765.470 kasus positif)
  3. Brasil (21.427.073 kasus positif)
  4. Inggris (7.807.036 kasus positif)
  5. Rusia (7.511.026 kasus positif)

Baca juga: UPDATE Corona 10 September: Thailand Uji Coba Tes Covid-19 dengan Keringat dari Ketiak

1. Filipina butuh 10 tahun untuk bangkit

Sektor ekonomi Filipina akan membutuhkan lebih dari satu dekade untuk kembali ke pertumbuhan pra-pandemi.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Perencanaan Ekonomi Karl Kendrick Chua pada Kamis (30/9/2021), yang memperingatkan dua generasi berikutnya, akan membayar biaya Covid-19.

Penguncian dan pembatasan lain dengan tujuan menekan laju penyebaran virus, telah menghancurkan ekonomi negara Asia Tenggara ini.

Kebijakan tersebut membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan dan membuat banyak keluarga miskin kelaparan.

“Total biaya jangka panjang kami dari Covid-19, baik untuk masyarakat sekarang dan masa depan, yang berarti anak-anak dan cucu kami, akan mencapai 41,4 triliun peso atau 810 miliar dollar AS,” ujar Chua seperti dikutip dari CNA, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Update Corona 19 September: Kasus Harian Singapura Lewati 1.000, Tertinggi Sejak April 2020

Angka tersebut lebih dari dua kali produk domestik bruto Filipina pada 2020, yang diperkirakan Bank Dunia sebesar 361,5 miliar dollar AS.

Chua mengungkapkan, kerugian akibat corona akan terasa selama 10 hingga 40 tahun ke depan.

Adapun konsumsi, investasi, dan pendapatan pajak akan berjuang untuk pulih karena aturan jarak sosial mencegah sektor-sektor utama, seperti pariwisata dan restoran, dibuka kembali sepenuhnya.

Menurut dia, produktivitas yang lebih rendah akibat kematian, penyakit, atau kurangnya sekolah selama pandemi, kemungkinan akan permanen.

Sektor ekonomi diperkirakan tumbuh 4-5 persen tahun ini, dibandingkan dengan rekor kontraksi 9,6 persen pada 2020.

Kendati begitu, butuh 10 tahun sebelum negara ini kembali ke pertumbuhan pra-pandemi, yang rata-rata 6,4 persen dalam 10 tahun sebelum corona melanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com