Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 1 Oktober: Singapura Kerahkan Mesin untuk Vaksinasi | Malaysia Catat 400.000 Kasus Covid-19 Anak

Kompas.com - 01/10/2021, 08:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

“Hampir 70 persen ekonomi, termasuk 23,3 juta pekerja, tetap berada di bawah pembatasan karantina yang ditingkatkan,” tutur Chua.

Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Verifikasi jika Suntik Vaksin Covid-19 di Luar Negeri

2. Malaysia: 400.000 anak di bawah 18 tahun terinfeksi Covid-19

Tahun ini, Malaysia mencatat lebih dari 400.000 kasus infeksi virus corona, mengenai orang-orang di bawah 18 tahun, jauh lebih tinggi dari sekitar 12.000 kasus yang tercatat pada 2020.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengungkapkan, total kasus infeksi tersebut termasuk 252.569 anak sekolah dan 42.831 anak pra-sekolah.

“Adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan anak-anak terlindungi dari Covid-19, dengan memastikan lingkungan yang aman bagi mereka, termasuk mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan yang tepat,” ujar Khairy pada Kamis (30/9/2021).

CNA menuliskan, kasus harian Malaysia pada 30 September yang dilaporkan sebanyak 12.735 kasus corona baru, sehingga totalnya menjadi lebih dari 2,2 juta kasus dan tercatat adanya lebih dari 26.000 kematian.

Terkait dengan vaksinasi, hampir 86 persen dari populasi orang dewasa telah mendapatkan suntikan penuh dalam program imunisasi nasional yang diluncurkan sejak Februari lalu.

Anak-anak dan remaja berusia antara 12-17 tahun mulai menerima suntikan Covid-19 pada 20 September 2021.

Adapun pemerintah menargetkan 80 persen dari kelompok ini divaksinasi sebelum sekolah dibuka kembali tahun depan.

Baca juga: Sertifikat Vaksin: Kapan Muncul di PeduliLindungi dan Bagaimana jika Ada Kesalahan Data?

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia, pemerintah telah memberikan 43 persen atau 1,35 juta individu berusia 12-17 tahun setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 pada Rabu (29/9/2021).

Khairy menegaskan, meskipun vaksinasi memberikan perlindungan dari efek buruk Covid-19, ini saja tidak cukup.

“Orang perlu terus mengamati praktik normal baru untuk menghindari risiko infeksi, termasuk memakai masker dan mempraktikkan kebersihan sehari-hari,” tutur dia.

“Di antara hal-hal yang perlu dilakukan dan dipraktikkan di kalangan anak-anak yaitu memakai masker setiap saat, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, tidak bersekolah jika bergejala atau kontak dekat dengan pasien Covid-19, dan menjalani skrining di pintu masuk sekolah,” lanjut Khairy.

Direktur Jenderal Kemenkes Noor Hisham Abdullah menuturkan, tren peningkatan kasus infeksi corona di kalangan anak-anak di bawah 18 tahun mengkhawatirkan.

Adanya program vaksinasi, lanjut dia, diharapkan mengurangi risiko penularan dan mencegah terjadinya kasus dan klaster di sekolah.

“Sehingga orang tua dan wali disarankan untuk segera mendaftarkan anaknya yang memenuhi syarat, melalui lembaga pendidikan masing-masing atau aplikasi, untuk segera divaksinasi,” paparnya.

Baca juga: Vaksin Janssen Tiba 500.000 Dosis, Ini Sasaran, Efikasi, dan Efek Sampingnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com