Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkait Perbaikan Kabel Telkom, Viral hingga Wilayah Terdampak

Kompas.com - 25/09/2021, 07:00 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Telkom memperkirakan perbaikan kabel laut yang terganggu memakan waktu hingga satu bulan. Hal ini mengakibatkan layanan Indihome dan Telkomsel mengalami gangguan, Minggu (19/9/2021).

Mengutip Kompas.com, pihak Telkom sedang mengupayakan perbaikan agar gangguan segera dapat teratasi. Dalam rilisnya, pada Rabu (22/9/2021), Telkom akan segera menyambung kabel laut yang terputus.

Namun dengan berbagai persiapan, seperti penyiapan cableship yang akan dioperasikan menuju titik gangguan untuk melakukan penyambungan, penyiapan peralatan dan kelengkapan yang diperlukan.

Lantas, dengan adanya perbaikan kabel laut yang membutuhkan waktu sebulan itu, apa dampaknya bagi jaringan komunikasi Telkom?

Baca juga: Telkom Akan Beri Ganti Rugi ke Pelanggan IndiHome

Trending topic di Twitter

Gangguan internet Indihome dan telkomsel juga sempat menjadi perbincangan warganet di Twitter, karena banyak pengguna Telkomsel dan Indihome yang mengeluhkan gangguan internet.

SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengungkapkan penyebab gangguan jaringan Indihome dan Telkomsel pada 19 September 2021.

Ahmad Reza mengatakan telah terjadi gangguan sistem komunikasi kabel laut Jasuka (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) ruas Batam-Pontianak pada 19 September 2021 mulai sekitar pukul 17.33 WIB.

Gangguan tersebut berdampak pada penurunan kualitas layanan TelkomGroup baik fixed maupun mobile broadband di beberapa wilayah Indonesia. “Mohon maaf atas kejadian ini.

Saat ini kami sudah langsung melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam, sehingga kualitas layanan dapat segera kembali normal sebelum tengah malam ini,” kata dia.

Viral video hiu gigit kabel bawah laut

Sebelumnya juga sempat viral di media sosial, video seekor hiu menggiggit seperti kabel bawah laut sehingga menjadi penbab jaringan internet Telkom terganggu.

Mengenai video tersebut, SVP Corporat Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan, video yang memperlihatkan seekor hiu yang menggigit kabel diklaim milik TelkomGroup adalah hoaks.

"Dapat kami sampaikan bahwa video tersebut adalah hoaks," kata Reza, ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (22/9/2021).

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai dan menyebarluaskan informasi hoaks yang berpotensi merugikan banyak pihak dan dapat berdampak proses hukum.

"Telkom akan menyampaikan perkembangan perbaikan layanan melalui penyataaan resmi secara berkala," ujar Reza.

Baca juga: Telkom Sebut Perbaikan Kabel Laut Jasuka Butuh Waktu Sebulan

Penyebab gangguan jaringan Telkomsel dan Indihome

Menurut Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono, penyebab terjadinya gangguan jaringan Indihome dan Telkomsel telah terdeteksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com