Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Burung Pipit yang Banyak Mati Mendadak di Cirebon

Kompas.com - 17/09/2021, 08:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratusan burung emprit atau pipit mati mendadak di dalam lingkungan Kantor Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/9/2021).

Diberitakan Kompas.com, Selasa (14/9/2021), fenomena burung pipit mati ini baru kali pertama terjadi di Kota Cirebon.

Kejadian ini mulanya diketahui oleh sejumlah petugas kebersihan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon.

Baca juga: Teror Senapan Angin terhadap Perlindungan Satwa

Mereka kaget saat hendak membersihkan taman, ratusan burung ditemukan tergeletak mati dengan bulu-bulu yang basah.

Selain membersihkan, sebagian petugas ini juga mengabadikan momen langka untuk dilaporkan ke sejumlah pihak.

Video tersebut kemudian viral di media sosial dan menjadi perhatian banyak orang.

Baca juga: Analisis Peneliti LIPI soal Ikan Toman yang Ditemukan di Dekat Terowongan Kuno Klaten

Berikut penjelasan mengenai burung pipit:

Mengenal burung pipit

Burung Pipit Russet (Passer cinnamomeus).sciencealert Burung Pipit Russet (Passer cinnamomeus).

Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dlhk.jogjaprov.go.id, burung pipit merupakan salah satu jenis burung dari keluarga estridildae.

Burung pipit atau bondol Jawa atau emprit Jawa atau yang dikenal dengan nama ilmiah lonchura leucogastroides, memiliki klasifikasi taksonomi sebagai berikut:

Klasifikasi Taksonomi

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Aves
  • Ordo: Passeriformes
  • Famili: Estrildidae
  • Genus: Lonchura
  • Species: Lonchura leucogastroides.

Baca juga: Heboh Video Burung Mirip Kayu, Burung Apa Itu? Simak Penjelasan LIPI

Burung pipit merupakan burung berukuran kecil, dengan panjang tubuh dari ujung paruh sampai ekor hanya sekitar 11 cm dengan berat burung dewasa sekitar 10-15 gram.

Burung dewasa berwarna dominan cokelat tua di punggung, sayap dan sisi atas tubuhnya, tanpa coret-coretan.

Muka, leher, dan dada atas berwarna hitam, sedangkan dada bawah, perut, dan sisi tubuh berwarna putih bersih sehingga tampak kontras dengan bagian atasnya.

Sementara sisi bawah ekor berwarna kecoklatan.

Baca juga: Dari Korsel hingga Jepang, Mengapa Flu Burung Kembali Mewabah?

Pada burung muda, dada, dan perut berwarna coklat kekuningan seperti kotor.

Iris mata berwarna cokelat dan paruh bagian atas kehitaman.

Paruh bagian bawah berwarna abu-abu kebiruan. Kaki berwarna keabu-abuan. Penampakan burung jantan dan betina tidak berbeda.

Baca juga: Viral, Video Bule di Bali Beli Burung untuk Dilepas Lagi, Begini Ceritanya

Habitat burung pipit

Burung pipit mahkota putih. Ilmuwan mengungkapkan dalam studi baru, selama lockdown kicauan burung ini menjadi lebih merdu.BBC/JN PHILLIPS Burung pipit mahkota putih. Ilmuwan mengungkapkan dalam studi baru, selama lockdown kicauan burung ini menjadi lebih merdu.

Bondol Jawa atau emprit Jawa tersebar di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, serta terdapat juga di Lampung dan sebagian Sumatera Selatan.

Habitat asli burung pipit ada di semak belukar, padang terbuka, dan padang rumput di daerah tropis.

Di kawasan pedesaan, burung ini banyak ditemukan di persawahan.

Burung ini bersarang di pekarangan dan halaman rumah, di pohon-pohon rimbun dengan ketinggian 2-10 meter di atas tanah.

Baca juga: Berapa Waktu Terlama Burung Bisa Terbang?

Sarangnya berbentuk bola yang disusun dari daun yang berlapis-lapis, diletakkan secara tersembunyi di antara daun dan ranting atau di celah tangkai daun.

Bondol Jawa hidup berpasangan, atau dengan kelompok kecil. Terkadang bercampur dengan jenis bondol lainnya, misalnya bondol Peking (lonchura punctulata) dan juga gelatik Jawa lonchura oryzivora.

Burung ini kadang turun ke permukaan tanah dan gemar berayun-ayun pada bunga rumput serta memakan aneka biji-bijian. Burung pipit juga kadang makan ulat atau serangga lain.

Baca juga: Wabah Misterius Mengintai Burung di AS, Ratusan Ekor Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com