Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Vaksin Skema Covax Dinilai Masih Timpang, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 12/09/2021, 18:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Donasi kelompok itu dimaksudkan untuk menjamin negara-negara miskin akan mendapatkan akses vaksin pada saat yang sama dengan yang lebih kaya.

Tujuan awal Covax adalah menyediakan cukup vaksin untuk melindungi sekitar 20 persen populasi setiap negara.

Para pemimpin Covax berharap akan mencegah negara-negara berpenghasilan rendah tertinggal. Tetapi, beberapa negara kaya, terutama AS dan China, pada awalnya sempat memilih keluar dari Covax.

Seth Berkley dari CEO Gavi, mengatakan, pejabat Covax selalu tahu negara-negara kaya akan membuat beberapa kesepakatan semdiri dengan pembuat vaksin sendiri.

“Anggap saja tidak ada Covax, Anda memiliki 204 negara yang semuanya mengejar produsen yang sama dengan cara yang kompetitif, mencoba melakukan kesepakatan, saling meremehkan,” kata Barkley.

Produsen terbatas

Salah satu kendala lain dalam distribusi vaksin dengan skema Covax adalah adanya penundaan di Serum Institute.

“(Itu) salah satu alasan terbesar (distribusi vaksin) terlambat dari jadwal,” kata Gian Gandhi, koordinator Covax untuk divisi pasokan UNICEF.

Covax sangat bergantung pada satu pabrikan. Hal ini karena pada musim panas 2020, Covax mencoba mengumpulkan dana dan salah satu mitranya adalah Bill & Melinda Gates Foundation.

Bersama dengan GAVI, mereka menandatangani kesepakatan dengan Serum Institute untuk memastikan bahwa 100 juta dosis vaksin akan tersedia dengan harga rendah bagi negara-negara berpenghasilan menengah selama paruh pertama tahun 2021.

Mereka kemudian memperluas perjanjian untuk mencakup 100 juta dosis tambahan.

“Gates merasa nyaman bekerja dengan Serum Institute karena mereka telah melakukan banyak jenis kesepakatan [dengan mereka] dan merasa ini adalah cara yang terjangkau untuk melanjutkan,” kata Gandhi.

Dukungan Gates Foundation memang sangat penting untuk Covax, tetapi menjadikan Serum Institute sebagai pemasok utamanya bisa menimbulkan dominasi.

“Saya tidak yakin akan ada cara lain, karena tidak ada uang lain,” kata Gandhi.

Saran WHO

Berdasarkan laporan WHO, Rabu (8/9/2021), Covax telah mencapai kemajuan yang signifikan karena berhasil mengumpulkan lebih dari 10 miliar dollar AS dan mengirimkan 240 juta dosis telah dikirim ke 139 negara hanya dalam 6 bulan.

Namun, gambaran global akses ke vaksin Covid-19 hanya 20 persen ke negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah untuk dosis pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com