KOMPAS.com - Vaksinasi lengkap dengan vaksin Covid-19 bisa mengurangi risiko Covid-19 yang berkepanjangan (long Covid-19).
Long Covid-19 atau juga sindrom pasca-Covid-19 adalah istilah untuk gejala yang muncul atau bertahan lebih dari 28 hari setelah infeksi Covid-19 awal.
Vaksinasi dapat mengurangi risiko Covid panjang dalam dua cara. Yang pertama adalah dengan mengurangi risiko terinfeksi Covid-19 sejak awal.
Tapi bagaimana dengan orang yang mengalami infeksi terobosan, terinfeksi meski sudah divaksinasi?
Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Lancet, sebagaimana dilansir dari laman Harvard Health Publishing pada Harvard Medical School, menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi penuh yang mengalami infeksi terobosan sekitar 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami long Covid-19 daripada orang yang terinfeksi tanpa divaksinasi.
Hasil ini didasarkan pada data yang dilaporkan sendiri melalui aplikasi Studi Gejala Covid-19 di Inggris Raya antara Desember 2020 dan Juli 2021.
Data tersebut dianalisis oleh para peneliti dari Amerika Serikat dan Inggris. Mereka memeriksa gejala yang dilaporkan sendiri dari pengguna aplikasi yang sudah menerima vaksin Covid-19 antara 8 desember 2020 hingga 4 Juli 2021.
Para peneliti selanjutnya membandingkan gejala pengguna yang sudah divaksinasi dengan mereka yang tidak diberi vaksin.
Baca juga: Studi: Vaksin Penuh Dapat Mengurangi Gejala Long Covid-19
Data itu mencakup 1,2 juta orang dewasa yang sudah menerima dosis pertama vaksin.
Sebanyak 0,5 persen atau 6.030 di antaranya dinyatakan positif Covid-19 setelah menerima dosis pertama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.