Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 3 September: Keterisian ICU di Malaysia Capai 90 Persen

Kompas.com - 03/09/2021, 08:01 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Dituliskan CNA, di bawah jalur perjalanan yang divaksinasi, pelancong dengan vaksinasi penuh yang berangkat dari Jerman atau Brunei, dapat memasuki Singapura tanpa memberikan pemberitahuan tinggal di rumah fasilitas khusus untuk karantina mulai 8 September.

Sementara untuk warga Singapura dan penduduk tetap yang telah divaksinasi penuh, tidak perlu mengajukan izin untuk memasuki Singapura.

CAAS menuturkan, penerbangan pertama dari Jerman dan Brunei Darussalam diharapkan tiba di Singapura pada 8 dan 9 September.

Di bawah pengaturan jalur perjalanan yang divaksinasi, tidak ada batasan tujuan perjalanan dan tak ada persyaratan untuk rencana perjalanan.

Semua pelancong di bawah skema ini secara ketat harus mematuhi ketentuan perjalanan, seperti divaksinasi penuh di negara keberangkatannya atau Singapura.

Wisatawan harus tetap berada di negara keberangkatan dan/atau Singapura dalam 21 hari terakhir berturut-turut sebelum keberangkatan ke Singapura.

Selain itu, juga harus menjalani beberapa tes reaksi rantai polimerase (PCR) Covid-19 sebagai pengganti periode pemberitahuan tinggal di rumah khusus karantina.

Ini termasuk tes pra-keberangkatan dalam waktu 48 jam dari jadwal penerbangan keberangkatan, tes kedatangan di Bandara Changi dan tes pasca-kedatangan pada hari ke-3 dan hari ke-7 selama tinggal di salah satu klinik yang ditunjuk di Singapura.

Pelancong juga harus berada di jalur penerbangan non-stop yang ditunjuk dan divaksinasi dari negara keberangkatan mereka ke Singapura yang hanya akan melayani para pelancong di bawah pengaturan.

Seseorang dianggap divaksinasi lengkap dua minggu setelah mereka menerima kedua dosis Pfizer-BioNTech, Moderna atau vaksin lain yang terdaftar di bawah daftar penggunaan darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti Sinovac dan AstraZeneca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com