Pada Rabu (1/9/2021), Moderna meminta perizinan Food and Drug Administration (FDA) untuk penggunaan dosis booster ketiga dari vaksin Covid-19 yang dikembangkannya.
FDA tengah mempertimbangkan suntikan booster vaksin Pfizer-BioNTech, tapi sejauh ini hanya diizinkan bagi orang dengan sistem kekebalan lemah untuk menerima dosis ketiga dari suntikan Moderna atau Pfizer.
Moderna menyampaikan, pihaknya telah menyerahkan data awal untuk penggunaan dosis booster 50 mikogram dari vaksin dua suntikannya.
Adapun vaksin Moderna asli mengandung 100 mikogram mRNA dalam setiap suntikan.
Mengutip CNA, penerima dosis 50 mikogram mempunyai respons antibodi yang kuat terhadap varian Delta.
Meskipun diklaim vaksin masih sekitar 93 persen efektif selama enam bulan setelah dosis kedua, teramati bahwa tingkat antibodi telah berkurang secara signifikan.
Pihak perusahaan menuturkan, profil keamanan dosis ketiga mirip dengan dosis kedua.
Baca juga: Cara Melihat Perolehan Nilai SKD CPNS 2021, Akses di Link Ini
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memaparkan bahwa AS telah memberikan 372.116.617 dosis vaksin Covid-19 di negaranya.
Pada 2 September 2021, sebanyak 205.911.640 orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sedangkan 174.973.937 orang telah divaksinasi penuh.
CNA mengabarkan, perhitungan CDC ini termasuk vaksin dua dosis dari Moderna dan Pfizer-BioNTech, serta vaksin satu suntikan Johnson & Johnson.
Sekitar 1,15 juta orang dengan sistem kekebalan lemah menerima dosis tambahan, baik Pfizer atau Moderna, sejak 13 Agustus lalu.
Sebanyak 735 orang dari Jerman dan 20 dari Brunei Darussalam telah menerima tiket perjalanan yang divaksinasi untuk datang ke Singapura.
Pada Rabu (1/9/2021), Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) mengeluarkan 301 tiket jangka pendek dan 434 tiket jangka panjang untuk Jerman.
Sedangkan untuk Brunei, sebanyak 18 tiket diberikan untuk pengunjung jangka pendek dan dua untuk pemegang izin jangka panjang.
Tiket masuk ini digunakan untuk perjalanan pada 8 September-7 Oktober 2021.