Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kasus Covid-19 Menurun Saat PPKM, Kenapa Angka Kematian Masih Tinggi?

Kompas.com - 23/08/2021, 07:28 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berjalan hampir dua bulan sejak awal Juli 2021.

Seiring  dengan pemberlakuan PPKM, pemerintah mengklaim terjadi penurunan tren kasus infeksi virus corona, khususnya di wilayah Jawa-Bali.

Kendati demikian, angka kematian akibat Covid-19 belum menunjukkan tanda penurunan.

Hal ini terlihat dari angka kematian harian yang masih mencapai 1.000 setiap harinya.

Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia bahkan sempat menjadi yang tertinggi di dunia dalam beberapa hari berturut-turut.

Baca juga: UPDATE Corona 22 Agustus: Kasus Infeksi Harian Indonesia Menurun, Tren Kasus Kematian Masih Tertinggi

Kenapa angka kematian akibat Covid-19 masih tinggi?

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, tingginya angka kematian ini tak lepas dari banyaknya kasus yang belum terdeteksi.

"Kasus infeksi ini, mayoritas bahkan prediksi saya setidaknya tiga kali lipat yang tidak terdeteksi," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/8/2021).

"Ini yang akhirnya berkontribusi pada tingginya kematian akibat Covid-19, meskipun keterisian rumah sakit telah turun," ujar dia.

Apalagi, dalam konteks Indonesia, menurut Dicky, warga cenderung tidak pergi ke layanan kesehatan ketika sedang sakit.

Ia mengatakan, jumlah kasus yang tidak terdeteksi ini terlihat dari angka Test Protivity Rate (TPR) yang masih jauh di atas 5 persen.

Perlu diketahui, pandemi di suatu negara atau wilayah dikatakan terkendali jika memiliki TPR di bawah 5 persen.

Terlepas dari itu, Dicky mengapresiasi upaya pemerintah untuk terus meningkatkan testing, tracing, treatment (3T) dan vaksinasi selama PPKM.

Baca juga: UPDATE Corona 19 Agustus: Lagi, Kematian Harian Indonesia Tertinggi di Dunia | WHO Tegaskan Vaksin Booster Belum Diperlukan

Dampak dari upaya ini sudah terlihat dari penurunan tren kasus infeksi yang terlihat selama pelaksanaan PPKM.

"Memang sudah ada dampak terutama dari 3T yang sudah dilakukan pemerintah, meski masih jauh dari memadai," kata dia.

"Tapi dengan kombinasi vaksinasi, 3T, 5M, dan pembatasan ini mulai menunjukkan hasil meski belum ideal, karena kasus yang belum terdeteksi masih banyak," ujar Dicky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com