Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Jenis dan Dosis Penyuntikan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 23/07/2021, 07:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program vaksinasi pemerintah masih terus digencarkan.

Untuk percepatan vaksinasi, pelayanan vaksinasi pemerintah pun dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan maupun pos pelayanan vaksinasi.

Informasi terkait petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19, tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4638/2021.

Dalam Kepmenkes tersebut juga dijelaskan mengenai jenis vaksin, seberapa banyak dosisnya, dan mekanisme cara pemberian vaksin.

Apa saja jenis vaksin dan berapa dosis yang diberikan?

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Terinfeksi Virus Corona Varian Delta?

Jenis vaksin dan dosisnya

Berikut jenis vaksin dan dosis:

1. Sinovac

  • Platform: Inactivated virus
  • Pengembang vaksin: Sinovac Research and Development Co., Ltd
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 28 hari
  • Cara pemberian: intramuskular

2. Sinopharm

  • Platform: Inactivated virus
  • Pengembang vaksin: Sinopharm+Beijing Institute of Biological Products
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
  • Cara pemberian: intramuskular

3. AstraZeneca

  • Platform: Viral vector (non-replicating)
  • Pengembang vaksin: AstraZeneca+University of Oxford
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 12 minggu
  • Cara pemberian: intramuskular

4. Novovax

  • Platform: Protein subunit
  • Pengembang vaksin: Novovax
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
  • Cara pemberian: intramuskular

5. Moderna

  • Platform: RNA-based vaccine
  • Pengembang vaksin: Moderna+National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID)
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 28 hari
  • Cara pemberian: intramuskular

6. Pfizer

  • Platform: RNA-based vaccine
  • Pengembang vaksin: Pfizer Inc. + BioNTech
  • Jumlah dosis: 2 (0,3 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 21-28 hari
  • Cara pemberian: intramuskular

7. CanSino

  • Platform: Viral vector (non-replicating)
  • Pengembang vaksin: Cansino Biological Inc./Beijing Institute of Biotechnology
  • Jumlah dosis: 1 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: -
  • Cara pemberian: intramuskular

8. Sputnik V

  • Platform: Viral vector (non-replicating)
  • Pengembang vaksin: The Gamaleya National Center of Epidemiology and microbiology
  • Jumlah dosis: 2 (0,5 ml per dosis)
  • Interval minimal pemberian antar dosis: 21 hari
  • Cara pemberian: intramuskular.

Baca juga: Ramai soal Curhat Rakyat Kecil Minta Jokowi Sudahi PPKM Darurat, Apa Kata Satgas Covid-19?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com