Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Curhat Rakyat Kecil Minta Jokowi Sudahi PPKM Darurat, Apa Kata Satgas Covid-19?

Kompas.com - 16/07/2021, 09:07 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyudahi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Arie Yunita Sari di grup Facebook E100 Informasi Surabaya, Rabu (14/7/2021).

Pengunggah bercerita bahwa dirinya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari lantaran warung tempatnya mencari nafkah tidak diperbolehkan buka imbas adanya PPKM Darurat.

Baca juga: Ramai soal Lonjakan Kasus Covid-19 Disebut karena Vaksinasi, Ini Penjelasan Kemenkes

Padahal, satu-satunya sumber penghasilannya hanya dari berjualan.

Dana bantuan yang dikucurkan pemerintah, disebutnya juga tidak tersalur secara merata.

Dia meminta Presiden Jokowi agar memperhatikannya dan para pedagang kecil lainnya.

Baca juga: [HOAKS] Pemerintah Resmi Izinkan Shalat Idul Adha 1442 H Berjemaah di Wilayah PPKM Darurat

Berikut narasi selengkapnya:

"Bapak jokowi.. Tolong donk sudah ppkm nya.. Kasihan rakyat kecil mau makan apa klo warung ditutup gk boleh jualan... Kami mau bayar cicilan, bayar listrik kebutuhan rumah dr mana klo warung kami di tutup... Mau makan apa kami.... Tolong kasihan i kami yang rakyat kecil pedagang kecil yg hanya mengandalkan dagangan demi sesuap nasi....bantuan dr pemerintah jg tidak merata.. Dapat dana bantuan jg gk semua dapat.... Tolong pedulikan kami pedagang kecil... Terima kasih".

Baca juga: PPKM Darurat Jadi Diperpanjang atau Tidak?

Tangkapan layar curhatan rakyat kecil meminta Presiden Jokowi menyudahi PPKM Darurat.FACEBOOK Tangkapan layar curhatan rakyat kecil meminta Presiden Jokowi menyudahi PPKM Darurat.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Skenario Perpanjang PPKM Darurat 6 Minggu, Ini Kata Epidemiolog


Lantas, bagaimana penjelasan psikolog mengenai kondisi masyarakat, dan tanggapan dari Satgas Covid-19?

Penjelasan psikolog

Psikolog klinis dari Personal Growth Stefany Valentia mengatakan, penerapan PPKM Darurat ini pasti ada dampaknya terhadap psikologis masyarakat.

Dampaknya pun bermacam-macam, mulai dari cemas hingga munculnya masalah kesehatan mental.

"Kalau ditanya secara psikologis, PPKM ada efeknya atau enggak, pasti ada. Misalnya perasaan cemas yang meningkat (bisa karena khawatir terkait finansial, dan sosial) kecenderungan depresi, menurunnya produktivitas, serta masalah kesehatan mental lainnya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro

Saat ditanya dari sisi psikologis, apa alasan masyarakat meminta PPKM Darurat untuk dihentikan, menurut dia ada bermacam-macam.

Namun, secara umum ketika ada hal yang mengancam manusia, ada beberapa respons yang bisa muncul.

  • Fight: berusaha melawan/ mengatasi
  • Flight: kabur, menghindari ancaman tersebut
  • Freeze: diam, tidak mengambil tindakan apa-apa.

Baca juga: Bisakah Jadwal Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Terlambat atau Dimajukan?

Dalam hal ini, ujar Stefany, PPKM Darurat dianggap mengancam keberlangsungan hidup manusia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com