Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksin Pfizer dan Moderna Tak Gunakan Virus, tetapi Program Aplikasi Komputer

Kompas.com - 28/06/2021, 11:58 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, beredar informasi yang menyebut vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan program aplikasi komputer.

Narasi yang beredar juga menyinggung mengenai tes polymerase chain reaction (PCR) dan kematian akibat vaksin Covid-19.

Dari penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut salah.

Vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan mRNA, materi genetik yang dibaca sel tubuh untuk membuat protein, bukan program aplikasi komputer.

Protein akan diambil oleh sejenis sel kekebalan dan nantinya sel ini membantu melawan infeksi virus corona.

Narasi yang beredar

Klaim mengenai vaksin yang mengandung program aplikasi komputer, disebarkan oleh akun Facebook Hakim Waluyo.

Unggahannya disebar pada Minggu (20/6/2021).

Dalam narasinya, ia menuliskan, vaksin Covid-19, Pfizer dan Moderna, tidak mengandung adenovirus merupakan virus SARS-CoV-2 yang dimatikan.

Kedua vaksin itu disebut terbuat dari program aplikasi komputer.

"Kopit dikatakan disebabkan oleh infeksi pirus sars cov2 sedang paksin kopit menggunakan adenovirus. Bahkan paksin tehnologi mRNA (pfizer dan moderna) tidak menggunakan virus tetapi semacam program aplikasi komputer," tulis dia.

Hakim Waluyo juga mempertanyakan akurasi PCR pada tes Covid-19.

"Semua hanya menggunakan PCR sebagai referensi, namun PCR tidak pernah menyebutkan apa jenis pirusnya selain hanya hasil positif atau negatif yang itupun jika jumlah siklus dinaikkan hingga 50 siklus semua yang diuji pasti positif semua," tulisnya.

Narasinya pun mengaitkan kandungan vaksin dengan korban akibat KIPI.

Ia menyertakan tangkapan gambar bertuliskan "Dr. Peter McCullough - Vaksin COVID Telah Membunuh 50.000 Orang Amerika".

Akun Facebook Hakim Waluyo menyebut vaksin Covid-19, Pfizer dan Moderna, mengandung program aplikasi komputer.Facebook Hakim Waluyo Akun Facebook Hakim Waluyo menyebut vaksin Covid-19, Pfizer dan Moderna, mengandung program aplikasi komputer.
Ada 3 hal yang perlu diluruskan dari klaim di atas:

  1. Betulkah vasksin Pfizer dan Moderna terbuat dari program aplikasi komputer?
  2. Betulkah tes PCR pada Covid-19 tidak akurat?
  3. Seberapa valid ucapan Dr. Peter McCullough tentang angka kematian akibat vaksin Covid-19 di Amerika Serikat?

Penelusuran Kompas.com

Dari penelusuran Kompas.com, klaim yang menyebut vasksin Pfizer dan Moderna terbuat dari program aplikasi komputer adalah keliru.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com