Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lonjakan, Ini 10 Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

Kompas.com - 20/06/2021, 12:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama tiga hari berturut-turut, Indonesia melaporkan kasus virus Covid-19 di angka 12.000.

Jumlah itu menjadikannya sebagai yang tertinggi sejak 22 Februari 2021. Terbaru, sebanyak 12.906 kasus dilaporkan pada Sabtu (19/7/2021).

Dengan tambahan itu, total kasus infeksi Covid-19 di Indonesia mencapai 1.976.172 kasus dengan 54.291 kematian.

Lonjakan kasus yang terjadi belakangan juga menambah kasus aktif menjadi 135.738.

Akibatnya, kapasitas di berbagai rumah sakit kritis, beberapa di antaranya bahkan telah 100 persen.

Selain itu, angka positivity rate pada Jumat (18/6/2021) dengan 45 persen, merupakan yang tertinggi sejak pandemi dimulai.

Baca juga: Media Asing Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Apa Kata Mereka?

10 daerah dengan kasus tertinggi

Berikut 10 daerah dengan kasus tertinggi di Indonesia hingga Sabtu, dikutip dari laman covid19.go.id:

DKI Jakarta
Positif: 448.071
Meninggal: 7.453

Jawa Barat
Positif: 328.940
Meninggal: 4.427

Jawa Tengah
Positif: 215.684
Meninggal: 9.603

Jawa Timur
Positif: 159.059
Meninggal: 11.707

Kalimantan Timur
Positif: 72.701
Meninggal: 1.745

Riau
Positif: 65.740
Meninggal: 1.765

Sulawesi Selatan
Positif: 62.672
Meninggal: 955

Banten
Positif: 51.201
Meninggal: 1.284

DIY
Positif: 48.751
Meninggal: 1.275

Sumatera Barat
Positif: 47.774
Meninggal: 1.082

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 saat Liburan Sekolah, Epidemiolog: Tutup Tempat Wisata

Desakan PSBB

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia mendapat sorotan banyak ahli, di antaranya epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo.

Menurutnya, ada beberapa faktor penyabab lonjakan kali ini, yaitu arus mudik Lebaran, pergerakan warga ke tempat wisata, pekerja migran yang pulang tanpa karantina ketat, rendahnya testing dan tracing, ketaatan protokol kesehatan yang menurun, serta kemunculan varian Covid-19.

Karena itu, ia berharap agar pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat.

"Jadi harusnya PSBB, semua tempat yang tidak esensial ditutup, dua minggu lah. Keadaan sekarang ini kritis," jelas dia.

Windhu menilai, pemerintah selama ini lebih suka 'memadamkan kebakaran' daripada 'mencegah kebakaran' dalam penanganan pandemi.

Menurutnya, dibukanya tempat wisata dan aturan mudik yang dilematis sama halnya dengan membiarkan penularan terjadi.

"Itu kan kebijakan-kebijakan yang paradogsal, itu artinya kita ini tidak mau mencegah penularan, tapi mendorong penularan," ujarnya.

"Kenyataannya yang dilakukan pemerintah itu. Sekarang sibuk memadamkan kebakaran, memadamkannya pun tidak bener," tambah dia.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Pelaku UMKM Jogja, Simak Syarat dan Cara Daftarnya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com