KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
Kasus-kasus baru infeksi virus corona masih dilaporkan di sejumlah negara.
Melansir Worldometers, Jumat (11/6/2021) pukul 06.00 WIB, virus penyebab Covid-19 telah menginfeksi 175.576.659 orang secara global.
Dari jumlah tersebut, 159.120.855 kasus telah sembuh dan 3.787.298 orang meninggal dunia.
Baca juga: Lebih dari 800 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan di China
Berikut 5 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat berada di posisi pertama negara dengan kasus Covid-19 tertinggi dunia.
Sebanyak 34.272.447 kasus virus corona dilaporkan terjadi di negara ini.
Dari jumlah itu, sebanyak 28.275.225 kasus telah sembuh.
Kematian akibat virus corona di negara ini juga menduduki peringkat pertama secara global, dengan jumlah 613.855 kasus.
2. India
Kasus baru harian yang dilaporkan di India terus mengalami peningkatan.
Jumlah kasus Covid-19 dalam satu hari terakhir mencapai 91.266 kasus.
Secara keseluruhan, negara yang berada di posisi kedua dengan kasus tertinggi di dunia ini mencatat sebanyak 29.273.338 kasus.
Dari jumlah tersebut, 27.778.894 kasus telah sembuh dan 363.097 orang meninggal dunia akibat infeksi virus SARS-CoV-2.
Baca juga: 6 Fakta Varian Delta, Penyebab Tsunami Covid-19 di India
3. Brasil
Brasil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi Covid-19 terbanyak di seluruh dunia.
Berdasarkan data yang dilaporkan, virus corona telah menginfeksi 17.210.969 orang di negara ini.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 15.670.754 orang dinyatakan pulih dan virus corona telah menewaskan 482.019 orang.
4. Prancis
Prancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Sejauh ini, dilaporkan adanya 5.729.967 kasus positif infeksi Covid-19.
Sementara itu, infeksi virus corona telah menewaskan 110.270 orang di negara ini.
5. Turki
Turki berada di posisi kelima negara dengan kasus infeksi terbanyak.
Sejauh ini telah dilaporkan adanya 5.313.098 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 5.186.728 orang yang terpapar virus telah sembuh dan 48.524 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.
Baca juga: Gajah di India Diuji Covid-19 Setelah Kematian Singa Asia akibat Corona
Pada Kamis (10/6/2021), Indonesia melaporkan 8.892 infeksi baru virus corona harian, menjadi jumlah tertinggi yang dilaporkan sejak 23 Februari lalu.
Secara total, kasus infeksi di Indonesia sebanyak hampir 1,9 juta.
Data Gugus Tugas Covid-19 menunjukkan adanya 211 kematian, sehingga totalnya menjadi 52.373 kasus.
Lonjakan kasus virus corona di dua pulau terpadat di Indonesia membuat para ahli kesehatan khawatir akan kemungkinan terburuk, dengan sedikit pembatasan pergerakan saat varian berbahaya mendorong rekor kematian di tempat lain di Asia Tenggara.
Melansir CNA, jumlah kasus telah meningkat tajam di Jawa dan Sumatera dalam waktu tiga minggu setelah libur Lebaran, saat mobilitas jutaan orang tinggi dan mengabaikan larangan perjalanan sementara.
Di Kudus, Jawa Tengah, kasus meroket 7.594 persen, di mana kapasitas rumah sakit telah mencapai 90 persen.
Ahli epidemiologi dari Universitas Andalas Defriman Djafri mengatakan, kematian di Sumatera Barat pada Mei menjadi yang paling banyak.
Sementara itu, kasus harian di Riau meningkat lebih dari dua kali lipat dari awal April menjadi lebih dari 800 pada pertengahan Mei, dengan tingkat positif mencapai 35,8 persen.
Baca juga: ODGJ Masuk Daftar Prioritas Vaksinasi Covid-19, Ini Penjelasannya...
Lonjakan kasus dikaitkan dengan peningkatan mobilitas dan penyebaran varian virus corona.
Dampak dari variant of concern (VoC) sulit ditemukan di Indonesia, yang mempunyai kapasitas sekuensing genomik terbatas, kekurangan pengujian, dan penelusuran.
Upaya imunisasi lambat, dengan satu dari 18 orang yang ditargetkan untuk divaksinasi sepenuhnya sejauh ini.
Studi terbaru menunjukkan kasus bisa jauh lebih tinggi daripada hampir 1,9 juta infeksi yang diketahui.
Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman, mengatakan Indonesia harus lebih serius menangani varian COVID-19, terutama varian Delta, yang menurutnya masih dalam tahap awal penyebaran.
"Jika kita tidak mengubah strategi kita, kita akan menghadapi ledakan kasus di masyarakat, kematian akan meningkat," kata Dicky.
"Itu berarti cepat atau lambat akan mencapai yang lebih rentan. Kita akan menghadapi ledakan kasus yang tidak dapat kita tangani atau tanggapi di fasilitas kesehatan kita,” lanjut dia.
Baca juga: Daftar Lengkap Zona Merah Covid-19 di Wilayah Jawa dan Sumatera
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.