Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Varian Delta, Penyebab Tsunami Covid-19 di India

Kompas.com - 10/06/2021, 06:26 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian virus corona B.1.617.2 dalam daftar variant of concern (VOC) atau daftar varian virus corona yang perlu diwaspadai.

WHO juga menetapkan varian B.1.617.2 kini disebut varian Delta.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, Minggu (6/6/2021), mengonfirmasi ada 32 kasus infeksi virus corona varian Delta di Indonesia.

"Iya, sudah menyebar di Indonesia, ada 32 kasus yang terdeteksi dari genom sekuensing," kata Nadia seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Varian ini muncul di 4 provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.

Untuk mengenali varian ini, berikut 6 fakta seputar varian Delta:

1. Pertama ditemukan di India

Varian virus corona B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020.

Melansir nymag.com, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ini adalah varian paling menular yang memicu gelombang pandemi di berbagai negara.

Sejauh ini, varian ini telah merebak sedikitnya di 62 negara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Varian Covid-19 Delta Menyebar di Indonesia, Ini Kekhawatiran Epidemiolog

2. Penamaan baru

WHO menetapkan penyebutkan varian virus corona B.1.617.2 sebagai varian Delta.

Pada 31 Mei 2021, WHO merilis penamaan atau label pada varian virus corona yang diwaspadai.

Penamaan ini bertujuan agar penyebutan lebih sederhana dan menghapus stigma pada negara-negara di mana varian pertama kali terdeteksi.

Terdapat empat varian yang masuk dalam kategori diwaspadai, yaitu:

  • Varian B.1.1.7 yang kemudian disebut varian Alpha
  • Varian B.1.351 yang kemudian disebut varian Beta
  • Varian P.1 yang kemudian disebut varian Gamma
  • Varian B.1.617.2 yang kemudian disebut varian Delta

3. Lebih menular

Dilansir dari ndtv.com, para ilmuwan dari India menyebut, varian Delta disebut 50 persen lebih menular daripada varian Alpha atau varian pertama virus corona.

Itulah sebabnya para ilmuwan percaya itu menjadi varian dominan secara global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com