KOMPAS.com - Varian virus corona B.1.617.2 atau disebut juga dengan Delta telah menyebar di beberapa wilayah Indonesia.
Hal itu dikonfirmasi oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
"Iya, sudah menyebar di Indonesia, ada 32 kasus yang terdeteksi dari genom sekuensing," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/6/2021).
Baca juga: Virus Corona Varian Delta Menyebar di Indonesia, Ini Daftar Wilayahnya
Secara global, varian Delta telah menyebar di 62 negara. Para peneliti menduga bahwa varian ini berkontribusi pada lonjakan besar kasus Covid-19 di India.
Menanggapi hal itu, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengaku khawatir dengan ancaman varian Delta.
Apalagi, Indonesia tidak memiliki pemahaman peta situasi yang memadai terkait varian Delta karena minimnya deteksi dan riset.
"Karena terbukti walaupun dengan lockdown, program vaksinasi, pada beberapa negara yang tidak mengkombinasikannya dengan 3T dan 5M, itu meledak luar biasa," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (7/6/2021).
Menurut Dicky, varian Delta juga berpotensi membawa dunia menuju pada situasi yang jauh lebih parah dari 2020.
Dibandingkan varian Alfa, Dicky mengatakan, varian Delta jauh lebih menular dan lebih mengurangi respons imunitas.
"Oleh karena itu, Indonesia yang minim sekali surveilance-nya, itu dalam situasi bahaya," jelas dia.
Baca juga: Update Corona Dunia 7 Juni: Varian Baru Delta | Mutasi Virus Corona pada ODHA
Ia menjelaskan, adanya varian Delta ini juga akan memungkinkan adanya puncak Covid-19 lanjutan dengn kasus yang lebih besar.
"Sebelum dampak varian Delta ini saja, kita menuju puncak pada akhir Juni ini. Itu adalah akibat akumulasi kasus pandemi kita," ujar Dicky.
"Namun, dengan adanya varian Delta ini kita akan bisa menghadapi puncak berikut yang tidak akan terlalu lama dan bisa jauh lebih besar. Di banyak negara, kasus reinfeksinya pun besar," lanjut dia.
Meski demikian, ia bersyukur varian tersebut muncul ketika Indonesia sudah memiliki pemahaman dan senjata secara sains yang cukup untuk melawannya.
Jika varian ini muncul tahun lalu, Dicky menyebut ledakan kasus Covid-19 akan jauh lebih besar.
Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah konsisten melakukan testing, tracing, treatment (3T) secara masif, serta meningkatkan upaya vaksinasi Covid-19.
Masyarakat juga harus tetap disiplin dalam menjalan 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas).
"Ini semua harus konsisten. Kalau tidak ya percuma, kita tau senjatanya, tapi tidak dilakukan. Yang terjadi ya varian ini akan sangat leluasa dan akhirnya memakan korban," kata Dicky.
Baca juga: Mengenal Delta, Varian Baru Virus Corona yang Disebut Mudah Menular
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.