Selain itu, ada juga jenis kista endometrioma yakni suatu keadaan ketika sel-sel yang melapisi dinding bagian dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim (biasanya di ovarium).
Wawang menjelaskan, pada saat haid, sel-sel ini membentuk kista berisi darah dengan isi jaringan endometrioma berwarna merah kecoklatan sehingga endometrioma sering disebut kista cokelat.
Kemudian, kista non-fungsional yang lain adalah sindroma ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome/PCOS). PCOS adalah suatu keadaan benjolan yang terdiri dari kista-kista kecil.
"Penyabab PCOS adalah faktor hormonal dan sering menyebabkan kemandulan. Tidak ada yang khusus untuk mencegahnya yang dianjurkan adalah periksa rutin ke dokter kandungan, terlebih lagi bila sulit punya anak," ujar Wawang.
Baca juga: Apa Itu Kista? Simak Jenis, Gejala, dan Pencegahannya
Sementara itu, dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Airlangga Jombang dr Rizal Fitni SpOG menjelaskan bahwa kista ovarium adalah tumor di indung telur berupa kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita.
Menurutnya, sebagian besar kista ovarium berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
"Kista ini biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Kista baru menimbulkan masalah jika tidak kunjung menghilang atau justru makin membesar," ujar Rizal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/6/2021).
Ia juga mengungkapkan ada beberapa gejala yang biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami kista, antara lain:
Baca juga: Viral Foto Pengangkatan Rahim Disebut akibat Kista, Berikut Penjelasan Dokter
Sementara itu, Rizal menyampaikan bahwa saat ini kista ovarium belum dapat diketahui penyebabnya secara pasti.
Namun, ia mengatakan, ada beberapa faktor risiko terjadi kista, yakni:
Apabila seseorang telah mengalami gejala-gejala seperti yang dijelaskan di atas, maka salah satu cara untuk mengetahui apakah tubuh Anda terjangkit kista atau tidak yakni dengan pemeriksaan USG.
"Pemeriksaan USG bisa dilakukan untuk mendiagnosa adanya kista, jika ada keluhan seperti di atas sebaiknya diperiksakan saja ke dokter kandungan," ujar Rizal.
Baca juga: Beda Diabetes Beda Penanganannya, Kenali Jenis dan Gejalanya
Kemudian, Rizal mengatakan bahwa langkah penanganan terhadap kista ovarium dilakukan berdasarkan usia pasien, jenis, atau ukuran kista.
"Beberapa pilihan penanganan kista ovarium, salah satunya hanya pemantauan rutin saja jika kista masih kecil dan tidak menimbulkan gejala," ujar Rizal.
"Namun jika kista membesar, dapat dilakukan tindakan operasi pengangkatan kista," lanjut dia.
Lebih lanjut, Rizal mengatakan bahwa sulit untuk dapat mencegah timbulnya kista.
Kendati demikian, pemeriksaan panggul secara teratur dapat memantau jika terjadi perubahan pada ovarium. Pemeriksaan juga perlu dilakukan jika terjadi mengalami menstruasi di luar kebiasaan.
Ia menambahkan, kebiasaan hidup sehat juga dianjurkan untuk mengurangi risiko timbulnya kista.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.