Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gudang Senjata China Meledak, 20.000 Jiwa Tewas

Kompas.com - 30/05/2021, 08:16 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Tidak hanya material bangunan yang terlempar akibat kencangnya ledakan, lebih memilukan, di antara benda-benda itu, ada juga potongan tubuh manusia yang turut berhamburan jatuh dari ketinggian, terlempar entah dari mana, entah siapa pemiliknya.

Yang pasti mereka adalah masyarakat yang menjadi korban dalam kecelakaan ini.

Sementara itu, ada juga jasad-jasad yang ditemukan dalam kondisi utuh secara fisik, namun kondisinya sudah tanpa pakaian dan tertutup dengan residu-residu aneh.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Sukhoi Superjet 100 Jatuh Usai Tabrak Tebing di Gunung Salak, 45 Orang Tewas

Analis memprediksi kekuatan ledakan itu setara dengan hampir 20.000 ton TNT, atau mirip dengan kekuatan ledakan bom atom yang menghantam Hiroshima, Jepang di tahun 1945.

Catatan kontemporer menunjukkan ledakan di gudang senjata itu dimulai dari adanya percikan api yang kemudian menyulut gudang penyimpanan mesiu mudah terbakar.

Sudah mengenai mesiu, api menyala, sementara di sekitarnya terdapat banyak bahan peledak juga bahan mudah terbakar lainnya, maka ledakan besar tersebut tak bisa lagi terhindarkan.

Pada 1986, sebuah konferensi diadakan di Beijing dan melihat semua kemungkinan yang menjadi penyebab insiden Wanggongchang, mulai dari kecelakaan spontan, kebocoran gas alam, bahkan diperhitungkan pula teori meteorit, gunung api tersembunyi, hingga pelepasan nuklir bawah tanah.

Terlepas dari apa pun penyebabnya, ledakan Wanggongchang atau yang lebih dikenal dengan Great Tianqi Explosion ini telah menjadi sejarah dan insiden paling mematikan yang pernah terjadi di Kota Beijing, China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com