Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang 15 Tahun Gempa Jogja 27 Mei 2006

Kompas.com - 27/05/2021, 09:58 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Seluruh orang di pasar panik sehingga Sumarno tidak bisa cepat mendapat pertolongan.

Sementara itu, warga bernama Sri Harmi harus menerima kenyataan bahwa calon suaminya, Suparno, meninggal dunia tertimpa bangunan.

Sedianya, akad dan resepsi akan dilangsungkan keesokan hari, 28 Mei 2006.

Saat musibah terjadi, tetangga sedang sibuk gotong royong menata tempat resepsi. Tiba-tiba tanah bergetar kuat disertai suara gemuruh. Rumah Sri Wahyuni rusak parah.

"Seharusnya akad nikah berlangsung hari Minggu pukul 09.30. Semua peralatan siap, tinggal dipakai. Makanan untuk 400 tamu sudah siap, seperti kacang mete, roti lapis, sop, nasi dan lauk, serta es buah," kata Suroso, kakak Sri Harmi.

Karena tak jadi dihidangkan, makanan tersebut akhirnya dibagikan ke tetangga yang menjadi korban gempa bumi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kelahiran Edward Jenner, Bapak Imunologi Penemu Vaksin Pertama di Dunia

Merusak Candi Prambanan

Gempa tersebut juga mengakibatkan Kompleks Candi Prambanan rusak berat.

Dari tiga candi utama di kompleks percandian itu, Candi Brahma mengalami kerusakan paling berat. Sebagian besar batu, ornamen, dan relief candi yang di dalamnya terdapat patung Dewa Brahma itu runtuh.

Bagian dalam Candi Brahma runtuh dan batu candi maupun ornamen meutup pintu masuk bangunan itu.

Kerusakan juga terlihat pada sebagian Candi Perwara, Candi Apit, dan Candi Angsa yang terletak di depan Candi Brahma. Selain batu candi yang berserakan, di tanah sekitar candi juga tampak rekahan meskipun tidak terlalu dalam.

Bangunan batu yang menjadi pintu gerbang masuk ke kompleks percandian itu juga runtuh sehingga tak bisa digunakan lagi.

"Anda melihat sendiri kondisinya, Candi Brahma rusak berat. Butuh waktu lama untuk menata dan memperbaiki kembali candi itu," kata Direktur Purbakala Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Budaya dan Pariwisata kala itu, Suroso.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Puluhan Ribu Mahasiswa Menduduki Gedung DPR/MPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com