Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Terkait gejala yang disebutkan, yaitu bermula dari diare hingga akhirnya meninggal, menurut Dicky hal itu tidak benar. Tidak semua pasien yang terinfeksi varian baru dimulai dari diare, sesak napas, lalu meninggal.
"Mengenai gejala ini tidak spesifik gejala untuk Covid-19, kalau diare langsung, nggak begitu. Kadang ada yang demam, ada yang sesak, gangguan pencernaan," kata Dicky.
Gejala bisa berbeda atau beragam, tapi masih berkisar pada gejala umum Covid-19. Dia menyebutkan gejala umum itu antara lain demam, gangguan penciuman, pegal seperti saat flu, dan sebagainya.
Terkait gejala unik dari varian yang ditemukan di India, dia menyebutkan ada 3, yakni:
Dari gejala-gejala yang muncul itulah dokter akan melakukan pemeriksaan, baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lewat laboratorium.
Selain itu akun Facebook Jarot Setiawan mencatut pemberitaan Kompas.com agar terlihat valid.
Akan tetapi dalam berita yang dicantumkan oleh akun Facebook Jarot Setiawan hanya memuat informasi tentang 3 varian virus corona dari luar negeri yang telah masuk ke Indonesia.
Ketiganya yakni varian B.1.1.7 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 asal India, serta B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian baru ditemukan di Jakarta dan Bali.
Akan tetapi dalam berita tidak disebutkan informasi lainnya seperti gejala Covid-19 pada varian baru dan tes yang bisa mendeteksi.
Dihubungi terpisah, Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan Kemenkes India sudah menegaskan, pada dasarnya varian virus Covid-19 tetap sama sifatnya dengan varian yang "asli" (wild-type).
"Tidak. Sebenarnya masih sama dengan Covid biasa," kata Tonang pada Kompas.com, Jumat (21/5/2021).
Lanjutnya, hanya saja variannya lebih mampu menghindari sistem imun, sehingga bisa terjadi infeksi tanpa gejala di awal.
Terkait bisa tidaknya terdeteksi SWAB/PCR, dia menjelaskan meski terjadi mutasi pada virus corona, tapi masih bisa terdeteksi.
"Cara PCR mendeteksi virus Covid, menggunakan pengenalan target gen. Mudahnya susunan dari 4 'huruf' ACTG. Varian virus masih bisa terdeteksi karena dua alasan," tutur Tonang.