KOMPAS.com - Masyarakat di Indonesia akan disuguhi fenomena astronomi berupa gerhana bulan total (GBT) pada Rabu (26/5/2021) petang, atau sekitar pukul 18.30 WIB.
Gerhana kali ini juga disebut sebagai Bulan Merah Super atau Super Blood Moon, sebagaimana dipublikasikan akun Instagram @pussainsa_lapan.
View this post on Instagram
Lalu, kapan, dimana, dan bagaimana dapat menyaksikan gerhana bulan total (GBT) ini?
Baca juga: Catat, Ini Daftar Wilayah yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total 26 Mei di Indonesia
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang menjelaskan,gerhana yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak ini dapat dilihat di banyak wilayah Indonesia.
Untuk wilayah Indonesia bagian barat dan tengah, GBT bisa diamati dari arah di antara timur dan tenggara.
"Sedangkan untuk Indonesia bagian Timur, dapat disaksikan dari arah Timur-Tenggara hingga Tenggara," kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).
GBT terjadi dalam beberapa tahap, mulai dari awal penumbra (P1), fase awal sebagian (U1), fase awal total (U2), puncak gerhana, fase akhir total (U3), fase akhir sebagian (U4), hingga fase akhir penumbra (P4).
"U1 dapat disaksikan sejak 16.45.00 WIB/17.45.00 Wita/18.45.00 WIT dengan durasi parsialitas 1 jam 40 menit 58 detik sehingga U4 terjadi pada pukul 18.25.58 WIB/19.25.58 Wita/20.25.58 WIT," papar Andi.
"Sedangkan U2 dapat disaksikan sejak pukul 18.11.28 WIB/19.11.28 Wita/19.11.28 WIT dengan durasi total selama 14 menit 30 detik sehingga U3 terjadi pada pukul 18.25.58 WIB/19.25.58 Wita/20.25.58 WIT," kata dia.
Adapun fase puncak gerhana bulan akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB/19.18.43 Wita/20.18.43 WIT.
Baca juga: Lihat Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 di www.bmkg.go.id/gbt
Dengan lama waktu keberlangsungan GBT, akan ada beberapa wilayah di Indonesia yang tidak mengalami atau melewatkan fase-fase gerhana.
Ada sejumlah wilayah yang di sana sebagian permukaan Bulan sudah tertutup penumbra ketika terbit.
Misalnya di Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Maluku (kecuali kepulauan Aru), Sulawesi Utara, sebagian Provinsi Gorontalo bagian Timur, sebagian Provinsi Sulawesi Tengah bagian Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kemudian Andi menyebutkan wilayah mana saja yang tidak akan mengalami puncak gerhana.
"Sebagian Provinsi Riau bagian Barat, sebagian Provinsi Sumatera Barat bagian Barat dan Kepulauan Siberut, Kepulauan Batu (Sumatera Utara), dan sebagian Provinsi Utara bagian Timur (termasuk kota Medan) akan mengalami Bulan yang sudah tertutup Umbra ketika terbit. Artinya, di wilayah-wilayah tersebut melewatkan atau tidak mengalami puncak gerhana," ujar Andi.