Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Survei Litbang Kompas dan April yang Cerah untuk Presiden Jokowi

Kompas.com - 04/05/2021, 10:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Nama pengirim sate itu adalah Nani Apriliani (25) atau Tika, pekerja salon di Yogyakarta asal Majalengka, Jawa Barat.

Naba adalah korban salah sasaran. Naba adalah putra kedua Bandiman, pengendara ojek online asal Sewon, Bantul, DI Yogyakarta. 

Mengaburkan identitas, Nani memakai penutup kepala dan jaket meminta Bandiman yang berisitirahat di masjid di Mandala Krida mengirimkan paket makanan ke Tomy di Kasihan, Bantul.

Berdalih tidak punya aplikasi, Nani minta paket makanan kirimannya dikirimkan ke alamat dan meminta agar pengirim disebut sebagai Hamid dari Pakualaman, Yogyakarta.

Nani membayar Rp 30.000 untuk tarif yang disebut Bandiman Rp 25.000 pada Minggu (25/4/2021) usai shalat Ashar.

Bandiman menerima permintaan tanpa aplikasi karena sedang sepi pelanggan. Selama pandemi, situasi sepi ini ia hadapi.

Biasa dapat Rp 300.000, saat ini Bandiman hanya dapat Rp 100.000. Itu pun Bandiman harus kerja penuh sehari.

Paket makanan diantar Bandiman tetapi istri Tomy yang ada di rumah menolak menerima. Paket dibawa Bandiman pulang dan disantap bersama isteri dan anak keduanya, Naba.

Bandiman makan dua sate tanpa bumbu. Naba makan sate lalu dipotongkan lontong yang dilumuri bumbu. Begitu juga Titik, isteri Bandiman. 

Seketika, Naba jatuh tertelungkup merasakan rasa pahit dan panas di tenggorokan. Titik muntah-muntah. Dari mulut Naba dan Titik, keluar buih dan segara keduanya dilarikan ke RSUD Kota Yogyakarta.

Naba yang baru pulang dari TPA tidak tertolong dan meninggal di perjalanan. Titik mendapat perawatan serius karena keracunan. Bandiman lemas mendapati situasi di luar dugaan.

Atas kejadian ini, Polsek Sewon bekerja sama dengan Polres Bantul kemudian mengungkap dan menangkap Nani, Senin (3/5/2021).

Sakit hati melandasi kejahatannya dan mencelakakan pihak yang tidak tahu menahu dan diminta menolongnya.

Tomy yang membuatnya sakit hati adalah seorang polisi di Polresta Yogyakarta. Tomy disasar karena telah pergi menikahi gadis lain setelah sebelumnya menjalin hubungan dengan Nani. 

Sakit hati yang belum sembuh memunculkan rencana kejahatan dan mencelakakan. Orang dekat Nani bukan mengingatkan rencana jahat ini, tetapi justru memanas-manasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com