Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gempa Hari Ini: Gempa di Kepulauan Maluku Sebabkan Tsunami di Teluk Kayeli, Pulau Buru

Kompas.com - 30/04/2021, 19:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 136 tahun lalu, tepatnya 30 April 1885, terjadi gempa kuat di Kepulauan Maluku yang menimbulkan tsunami di Teluk Kayeli, Pulau Buru.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, membagikan informasi itu melalui sebuah twit di akun Twitternya, @DaryonoBMKG, Jumat (30/4/2021).

Dia menuliskan, gelombang tsunami setinggi 1,2 meter itu merusak beberapa rumah dan membuat perahu para nelayan terlempar hingga kaki bukit. 

Baca juga: Penting, Ini Hal-hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi

Saat dikonfirmasi, Daryono menyebutkan, saat itu belum ada alat untuk mengukur dan mencatat gempa bumi, atau yang saat ini dikenal sebagai seismograf.

Oleh karena itu, gempa yang tergolong kuat itu tidak diketahui secara pasti berapa besaran atau kekuatannya.

"Saat itu belum ada seismograf," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/4/2021) siang.

Demikian pula mengenai berapa korban dari peristiwa itu, karena tidak ada informasi yang lengkap.

"Tidak lengkap infonya," kata dia.

Baca juga: Gempa Malang Termasuk Gempa Menengah di Zona Benioff, Apa Itu?

Gempa kuat

Daryono menjelaskan, gempa yang terjadi di Kepulauan Maluku itu terjadi beberapa menit sebelum pukul 13.00 waktu setempat.

Tak hanya sekali, gempa yang tergolong kuat ini juga diikuti oleh banyak gempa susulan.

Guncangan sangat kuat terasa di Teluk Kayeli, Pulau Buru dan berlangsung selama hampir 50 detik. 

"Di Ambon, Pulau Haruku dan Wahai juga merasa guncangan gempa kuat yang berlangsung antara 20 hingga 30 detik," kata Daryono.

Gempa itu juga dirasakan di Pulau Saparua dan Ternate. Guncangan di Ternate terjadi selama 15 detik.

Menurut Daryono, di Ternate, lampu gantung bergoyang-goyang sangat kuat.

"Pada beberapa rumah bahkan jendela-jendela tiba-tiba terbuka sendiri," ujar Daryono.

Baca juga: Video Viral Mahasiswa Tetap Tenang meski Terjadi Gempa, Ini Ceritanya

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com