Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makanan Manis Menambah Tenaga Saat Puasa? Ini Kata Ahli Gizi

Kompas.com - 17/04/2021, 13:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

  • Sayur,
  • Buah,
  • Biji-bijian,
  • Kacang-kacangan

Gula rafinasi

Sementara gula dari karbohidrat sederhana misalnya berasal tumbuhan seperti tebu, kemudian buah, dan susu.

Gula sederhana ini biasanya langsung terasa manis, sementara gula pada karbohidrat kompleks tidak demikian.

Tan mengatakan jenis gula yang menjadi pemanis makanan termasuk gula sederhana dan merupakan produk rafinasi (pemurnian) pabrik. Misalnya gula pasir dan sirup.

"Gula produk pabrik tidak dibutuhkan tubuh. Sebaliknya, tubuh memerlukan karbohidrat yang oleh tubuh dipecah dan diurai otomatis jadi gula darah," jelas dr. Tan.

Tubuh memproses karbohidrat dari makanan untuk menjadi gula yang kemudian diedarkan melalui darah dan bisa menjadi energi.

Baca juga: Alasan Sebaiknya Jangan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

Sementara gula yang ada dalam makanan dan minuman tidak menyumbang nilai kebutuhan gizi (AKG) yang dibutuhkan tubuh.

"Indonesia banget (kebiasaan konsumsi makanan minuman manis saat sahur dan buka untuk tenaga), yang ada keburu kenyang eneg dan makan besarnya yang justru sebagai gizi optimal enggak masuk," kata Tan.

Konsumsi zat yang diperlukan tubuh

Agar mendapatkan manfaat dan gizi dari makanan yang dimakan, perlu memperhatikan kebutuhan dan jenis makanannya. 

Seperti kebutuhan karbohidrat kompleks untuk memperoleh tenaga yang diinginkan.

"Sup di awal (sahur) dan penghujung hari (buka puasa) itu bagus untuk pencernaan. Gunakan sup atau soto sebagai takjil, pembuka 'assalamualakum pencernaan' yang sudah lama nganggur," ungkap dia.

Di dalam sup atau soto, bisa dimasukkan beragam jenis sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang merupakan sumber alami karbohidrat kompleks.

Baca juga: Ramadhan di Yerusalem Tahun Ini, 11.000 Orang Tarawih di Masjid Al Aqsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com