Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Sirkuit Sentul Gelar MotoGP, Diikuti Valentino Rossi di Kelas 125cc

Kompas.com - 07/04/2021, 15:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 25 tahun lalu, tepatnya pada 7 April 1996, Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah ajang balap motor MotoGP yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Sebanyak 90 pembalap motor dari mancanegara berlaga di tiga kelas berbeda yakni 500cc, 250cc, dan 125cc. Termasuk di dalamnya adalah legenda MotoGP Valentino Rossi yang saat itu turun di kelas 125 CC. 

Setahun berikutnya, di Sirkuit Sentul juga, menjadi saksi raihan gelar juara yang diraih pebalap berjuluk The Doctor itu. 

Baca juga: Pemerintah Dukung Sirkuit Sentul Kembali Gelar Moto GP seperti Tahun 1997

100.000 penonton

Lomba balap motor itu disiarkan langsung oleh stasiun televisi RCTI. Kendati demikian, hal tersebut tidak mengendurkan semangat para penonton yang datang langsung ke Sirkuit Sentul.

Lebih dari 100.000 penonton, baik yang berkarcis dan tidak memiliki karcis, ikut ambil bagian menyaksikan kebolehan pembalap mancanegara berlaga di sirkuit yang diresmikan Presiden Soeharto pada Agustus 1993 itu.

Saking membludaknya penonton yang berminat menyaksikan ajang balap bergengsi itu, terjadi kemacetan sepanjang 10 km menjelang masuk pintu tol Sentul.

Baca juga: Jokowi Jajal Sirkuit Sentul, Calon Tempat Digelarnya MotoGP 2021

Dihadiri Presiden Soeharto

Arsip Harian Kompas tentang gelaran MotoGP di Sirkuit Sentul, 7 April 1996 yang dihadiri Presiden SoehartoArsip Kompas Arsip Harian Kompas tentang gelaran MotoGP di Sirkuit Sentul, 7 April 1996 yang dihadiri Presiden Soeharto

Gelaran MotoGP yang bertajuk Marlboro Indonesian Grand Prix 1996 itu disaksikan langsung oleh Presiden Soeharto dan Ibu Negara Ny. Tien Soeharto.

Presiden Soeharto secara simbolis menekan tombol sirene tanda dimulainya balapan kelas 125cc, sekaligus menandai dilangsungkannya seri kejuaraan dunia balap motor besar yang pertama di Indonesia.

Balap motor yang merupakan putaran kedua seri kejuaraan dunia ini dilangsungkan untuk tiga nomor.

Pertama pukul 11.30 WIB dimulai balap untuk jenis motor 125 cc. Lomba ini akan berlangsung 26 lap dan berakhir pukul 12.15 WIB.

Setelah itu dilanjutkan balap jenis 250 cc sepanjang 28 lap dan baru kemudian untuk nomor utama 500 cc (30 lap). Satu lap sama dengan 3,965 km.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Sirkuit Sentul Gelar MotoGP, Diikuti Valentino Rossi di Kelas 125 CC

Micahel Doohan finish pertama

Dalam persaingan memperebutkan juara kelas 500 cc, juara bertahan dua tahun berturut-turut Micahel Doohan dari Australia berhasil finish di posisi pertama.

Pembalap andalan tim Repsol Honda itu menyelesaikan 30 putaran dalam waktu 43 menit 50,798 detik dengan kecepatan rata-rata 163,807 km/jam.

Sedangkan di kelas 250 cc, pembalap asal Jepang, Tetsuya Harada dari tim Yamaha Marlboro Rainey, berhasil mengungguli lawan-lawannya dan keluar sebagai juara.

Di lomba 125 cc, pembalap Jepang Masaki Tokudome dari tim Ditter Plastic menempatkan dirinya sebagai yang terbaik, setelah unggul dalam pertarungan yang sangat ketat.

Turut berlaga di kelas 125 cc, dua pembalap tim Yamaha Indonesia, Achmad Jayadi dan Petrus Kanisius, yang finish di urutan ke-20 dan 21 dari 31 pembalap.

Baca juga: Apa Kabar MotoGP Indonesia di Sirkuit Sentul?

Bayar 2 juta dollar AS untuk promotor

Untuk menyelenggarakan lomba balap bergengsi tersebut, pihak tuan rumah dari Indonesia harus merogoh kocek lebih dari 2 juta dollar AS (sekitar Rp 5 miliar, kurs saat itu).

Biaya tersebut dibayarkan kepada promotor Dorna asal Italia, yang mengerjakan semua hal terkait penyelenggaraan balapan, termasuk mendatangkan pembalap dan akomodasinya, perlengkapan balap, serta pers yang meliput acara.

Kendati demikian, pihak pengelola sirkuit juga kebagian tanggung jawab lain, yakni memastikan sirkuit layak digunakan untuk ajang balap MotoGP.

Untuk mengantisipasi lomba balap tersebut, dilakukan sejumlah pembenahan menyangkut lintasan dan pembuatan drainase.

Menurut Presdir PT Sarana Sirkuitindo Utama, Tinton Soeprapto, pembenahan sirkuit semata-mata dilakukan agar memenuhi persyaratan lomba balap motor karena memang diminta Federasi Motor Internasional (FIM).

Baca juga: Sirkuit Sentul Masih Ngotot Gelar MotoGP

Sementara itu, Ketua umum penyelenggara MotoGP Sentul, Haryanto Dhanutirto yang didampingi ketua pelaksana Bob R.E Nasution mengatakan, pihak promotor Dorna mengaku puas dengan penyelenggaraan MotoGP di Indonesia.

Acungan jempol tidak saja dilayangkan kepada kondisi sirkuit itu sendiri, tapi juga mencakup manajemen tuan rumah penyelenggara serta unsur pendukung lainnya.

Saksi juara Valentino Rossi


Setahun berikutnya, yakni pada 28 September 1997, ajang balap MotoGP kembali digelar di Sirkuit Sentul.

Mengutip Harian Kompas, 29 September 1997, pada tahun itu Sirkuit Sentul menjadi arena balap paling sengit bagi pembalap papan atas klasemen sementara kelas 250cc.

Persaingan antar pembalap untuk kelas ini sangat sengit, karena sampai putaran 13 di Catalunya, Italia belum juga melahirkan juara dunia untuk kelas 250 cc.

Pada akhirnya, pembalap Italia, Max Biaggi dari tim Marlboro Honda Kanemoto berhasil finish di urutan pertama pada ajang MotoGP Sentul, dan memimpin klasemen sementara.

Baca juga: ITDC Gunakan PMN Rp 500 Miliar untuk Infrastruktur Dasar The Mandalika

Di kelas 500 cc, juara bertahan Sirkuit Sentul, Michael Doohan asal Australia, harus puas berada di posisi kedua, setelah kalah dari rekan satu timnya di Repsol Honda, Tadayuki Okada.

Tadayuki Okada, pembalap asal Jepang, berhasil finish di posisi pertama, dengan waktu 43:22,010 detik, atau lebih cepat 0,069 detik di depan Doohan.

Sentul juga menjadi salah satu sirkuit bersejarah bagi pembalap asal Italia, Valentino "The Doctor" Rossi, yang telah dipastikan sebagai juara dunia di GP 125cc, namun tetap bertarung keras dan akhirnya merebut gelar juara di Sentul.

Rossi dari tim Aprilia Azzuro, berhasil menyelesaikan lomba dengan waktu 41:14,511 detik untuk 26 putaran yang dilombakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com