Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Efek Negatif Susu dan Cara Terbaik Mengonsumsinya

Kompas.com - 06/04/2021, 11:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Susu kaya akan nutrisi. Karenanya selama berabad-abad, susu sudah dijadikan bahan konsumsi pangan oleh berbagai masyarakat dari seluruh penjuru dunia. 

Sejak masa 8000 SM, sapi dan domba sudah dijinakkan untuk diambil daging, susu juga bulunya. 

Sekitar abad 5000 SM, susu baru mulai dikenal bebas oleh masyarakat Eropa dijadikan sebagai minuman sehat di pagi hari. Dan semenjak itu, pengonsumsian susu kian menyebar ke seluruh sudut dunia.

Susu bisa dijadikan bahan tambahan olahan pangan, atau diseruput begitu saja sebagai minuman penambah energi. 

Menurut data Healthline, susu memiliki zat gizi lengkap yang tak didapatkan di sumber minuman lain. Seperti kalsium, folat, magnesium, vitamin A, vitamin B12, zinc juga protein.    

Selain itu susu juga mengandung selenium, vitamin B-6, vitamin E, vitamin K, niacin, thiamin, roboflavin, juga lemak.

Baca juga: Si Kecil Alami Alergi Susu Sapi? Ini yang Harus Dilakukan

Manfaat dan bahaya susu

Jika berbicara manfaat susu, kita akan menulis daftar yang sangat panjang. Karena berbagai kandungan nutrisi yang ada pada susu memang bisa memberikan efek-efek positif pada tubuh. 

Mulai dari menyehatkan tulang dan gigi, menyehatkan jantung, mencegah diabetes, menjaga kesehatan mata dan menguatkan sistem imun.

Namun susu, juga bisa memberikan efek negatif jika kita salah takaran dalam mengonsumsinya.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat mengonsumsi susu secara berlebihan:

1. Kelebihan berat badan

Karena susu mengandung kalori dan lemak tinggi, maka wajar jika susu bisa membuat berat badan naik dengan drastis. Apalagi, jika mengonsumsi susu secara berlebihan, bahaya obesitas bisa menghadang di depan mata.

Baca juga: Ingat, Kucing Tidak Boleh Diberikan Susu Sapi

2. Menimbulkan gangguan pencernaan

Susu membuat kenyang, seringkali hal ini membuat kita jadi malas makan. Padahal susu tak memiliki kandungan serat. Jadi ketika tubuh menolak makan karena kenyang akan susu, saluran cerna pun akan kekurangan asupan serat.

Ilustrasi susu.PEXELS/MERAKI PHOTOS Ilustrasi susu.

Imbasnya, akan lahir berbagai gangguan pencernaan seperti sembelit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com