Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan Salah yang Bisa Memicu Insomnia

Kompas.com - 28/03/2021, 20:45 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan tidur insomnia bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah pola makan yang kurang tepat.

Waktu makan, pilihan asupan, juga porsi makanan, sangat mempengaruhi kualitas tidur malam kita.

Jadi ketika Anda terbangun dengan kantuk yang masih menyiksa, atau terbangun dengan kelelahan yang aneh tapi nyata adanya, segeralah melihat ke belakang.

Bisa jadi Anda melakukan pola makan yang kurang tepat sehingga mengacaukan waktu istirahat Anda. 

Melansir dari CNN, di bawah ini adalah beberapa pola makan kurang sehat yang bisa memicu insomnia dan gangguan tidur lainnya.

1. Makan besar menjelang waktu tidur

Makan besar bisa terasa sangat memuaskan ketika kita tengah kelaparan. Namun makan besar menjelang waktu tidur? Sebaiknya jangan dilakukan.

Karena asupan gizi yang terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan tidur.

Yang terutama adalah lemak. Lemak adalah kandungan yang susah dicerna. Ia butuh lama untuk diurai dalam saluran pencernaan. Maka ketika lemak belum terproses sempurna, Anda dijamin tak akan bisa berbaring dengan nyaman.

Waktu terbaik mengonsumsi lemak di main course adalah dua jam sebelum waktu tidur.

Menurut Gary Zammit, direktur eksekutif Sleep Disorders Institute New York, jika Anda kelaparan menjelang waktu tidur, sebaiknya ambil kudapan yang rendah lemak dan kalori.

2. Mengonsumsi kafein terlalu banyak

Kafein yang ada dalam kopi, soft drink dan teh, bertugas membentengi sinyal kantuk dari otak. 

Teh dan kopi mengandung terlalu banyak kafeinUnsplash/John Mark Smith Teh dan kopi mengandung terlalu banyak kafein
Jadi jika Anda mengonsumsi kafein terlalu banyak menjelang waktu tidur, jangan pernah menyalahkan mata kenapa tak mau memejam.

Kafein lebih baik dikonsumsi di pagi hari, untuk membuat Anda segera terjaga sehingga bisa aktif untuk menjalani rutinitas.

3. Mengonsumsi makanan pedas

Ilustrasi makanan pedasUnsplash/Miquel Andrade Ilustrasi makanan pedas
Makanan pedas bisa menimbulkan heartburn, atau rasa terbakar di dada akibat asam lambung yang naik.

Hal ini jelas akan membuat Anda tak nyaman ketika berbaring. Jadi hindari mengonsumsi makanan pedas menjelang Anda tidur.

4. Mengonsumsi terlalu banyak cairan

Minum terlalu banyak bisa membuat Anda sering buang air kecil. Hal ini bisa membuat Anda sering terjaga dan tidak nyenyak tidur.

Sebaiknya menjelang waktu tidur, kurangi aktivitas minum terlalu banyak.

5. Menghindari kalori di siang hari

Alih-alih ingin berdiet, Anda malah bisa terserang gangguan tidur.

Kebiasaan diet yang salah adalah menghindari asupan kalori sebanyak-banyaknya di waktu siang. Hal ini justru akan membuat tubuh Anda kelaparan dan menuntut kalori di waktu malam.

Ketika Anda tak bisa menolak tuntutan tubuh, maka akan ada timbunan kalori terlalu banyak menjelang waktu tidur. Ini tentu saja akan menganggu waktu istirahat Anda.

6. Mengonsumsi alkohol

Ilustrasi minuman beralkoholUnsplash/Radovan Ilustrasi minuman beralkohol
Jika hanya menyesap segelas kecil wine, Anda dijamin masih bisa tertidur pulas. Namun mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar? Sudah pasti tidur nyenyak hanya tinggal angan-angan.

Selain memicu sakit kepala, alkohol juga memancing kandung kemih untuk terus  berproduksi.

Baca juga: WHO: Orang yang Konsumsi Alkohol Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com