Ungkapan tersebut dimaknai sebagai menjaga hubungan baik dalam kehidupan bertetangga melalui hal-hal sederhana.
Hal tersebut seperti saling memberi makanan atau menjenguk ketika ada yang jatuh sakit.
"Secara simbolik, tersirat sebetulnya orang itu berharap dapat melindungi orang lain atau menjaga keamanan orang lain sekaligus dia juga ingin agar orang lain juga menjaga keamanan dia," kata Nurhadi.
Baca juga: Profil Lay EXO yang Ramai Dibicarakan terkait Video Musik Young Lex
Menurut Nurhadi, kultur berperilaku dermawan yang ada pada masyarakat Indonesia tidak akan mengalami perubahan signifikan atau bahkan surut seiring berjalannya waktu.
"Yang berubah adalah bentuk kedermawanannya. Kalau sekarang ini masih dominan pemberian langsung, ke depan barangkali pemberian itu akan terorganisir secara baik," ujar dia.
Selain itu, bentuk kedermawanan juga tidak akan terbatas pada sumbangan uang. Bisa juga melalui pemberian barang atau bantuan yang berupa jasa.
"Mengalokasikan waktu, mengalokasikan fisik, itu juga bagian dari kedermawanan," kata Nurhadi.
Menurut Nurhadi, di masa mendatang, bentuk kedermawanan masyarakat Indonesia akan lebih banyak didorong oleh tanggung jawab sosial individu.
Tanggung jawab sosial itu disalurkan melalui lembaga-lembaga pengelola bantuan.
"Ke depan, lembaga-lembaga (pengelola bantuan) akan lebih banyak memainkan peran dalam kedermawanan. Sehingga nanti dengan adanya edukasi yang baik, pola-pola pemberian langsung itu akan cenderung berkurang," kata Nurhadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.