Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 2 Maret: 10 Negara Kasus Tertinggi | WHO Jelaskan Penyebab Peningkatan Kasus

Kompas.com - 02/03/2021, 08:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Indonesia hari ini mencatatkan tepat satu tahun sejak laporan pertama kasus virus corona pada 2 Maret 2020. 

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Selasa (2/3/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 114.972.801 (114 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 90.665.812 (90 juta) pasien telah pulih, dan 2.549.393 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 21.757.596 dengan rincian 21.667.226 pasien dengan kondisi ringan dan 90.370 dalam kondisi serius.

Baca juga: WHO Sebut Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Endemik, Ini Bedanya dengan Epidemi, dan Pandemi

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 29.306.750 kasus, 527.121 orang meninggal, total sembuh 19.795.225
  2. India: 11.122.986 kasus, 157.257 orang meninggal, total sembuh 10.796.164
  3. Brasil: 10.589.608 kasus, 255.836 orang meninggal, total sembuh 9.457.100
  4. Rusia: 4.257.650 kasus, 86.455 orang meninggal, total sembuh 3.823.074
  5. Inggris: 4.182.009 kasus, 122.953 orang meninggal, total sembuh 2.959.884
  6. Perancis: 3.760.671 kasus, 86.803 orang meninggal, total sembuh 258.384
  7. Spanyol: 3.204.531 kasus, 97.945 orang meninggal, total sembuh 2.722.304
  8. Italia: 2.938.371 kasus, 97.227 orang meninggal, total sembuh 2.416.093
  9. Turki: 2.711.479 kasus, 28.638 orang meninggal, total sembuh 28.638
  10. Jerman: 2.455.562 kasus, 70.924 orang meninggal, total sembuh 2.255.500\

Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Bertahan pada Permukaan Kain? Ini Risetnya

Update corona Indonesia

Warga mengikuti tes usap reaksi rantai polimerase (PCR) di sela-sela seremoni donasi 2.348 tes kit PCR dari Kredivo kepada GSI Lab di Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2021). Dengan adanya kerja sama senilai 100.000 dollar AS ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19, khususnya untuk mempercepat tracking kasus positif Covid-19 di masyarakat.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga mengikuti tes usap reaksi rantai polimerase (PCR) di sela-sela seremoni donasi 2.348 tes kit PCR dari Kredivo kepada GSI Lab di Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2021). Dengan adanya kerja sama senilai 100.000 dollar AS ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19, khususnya untuk mempercepat tracking kasus positif Covid-19 di masyarakat.

Hingga Senin (1/3/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 6.680. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.341.314 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 9.212 orang, menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.151.915 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 159 orang, sehingga jumlahnya menjadi 36.325 orang.

Baca juga: Setahun Pandemi Corona di Indonesia, Ini 5 Tempat yang Disebut 80 Persen Rawan Penularan Virus

China kirim 400.000 vaksin Sinopharm

China telah berjanji untuk mengirimkan 400 ribu dosis vaksin Covid-19 produksi Sinopharm ke Afghanistan, kata para pejabat Afghanistan pada Senin (1/3/2021).

"Duta Besar China untuk Kabul mengatakan dalam pertemuan dengan pejabat kesehatan bahwa negaranya akan memberi Afghanistan 400 ribu dosis vaksin COVID-19," kata kepala program imunisasi Kementerian Kesehatan Afghanistan Ghulam Dastagir Nazari kepada Reuters, Senin.

Vaksin Sinopharm yang diproduksi di China telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia, tetapi tidak jelas kapan akan dikirimkan, kata Nazari.

Sejauh ini, lebih dari 12.000 petugas kesehatan telah menerima vaksin di 34 provinsi Afghanistan, kata dia.

Vaksinasi anggota pasukan keamanan juga telah dimulai, menurut pejabat lain, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Baca juga: Geliat Industri Film China di Tengah Terpuruknya Industri Film Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com