"Kita menggunakan istilah Palapa Ring karena sumpahnya Patih Gajah Mada yang mencoba menyatukan Indonesia. Konsep ini lah juga yang sebenarnya (diwujudkan) melalui jaringan-jaringan serat optik," kata Anang, seperti diberitakan Kompas.com, 14 November 2019.
Tol Langit atau Palapa Ring telah diresmikan oleh Presiden pada 14 Oktober 2019 di Istana Negara.
Proyek ini merupakan upaya untuk mengurangi bahkan meniadakan kesenjangan kualitas jaringan internet yang masih terjadi antar wilayah di Indonesia.
Palapa Ring merupakan proyek lama, idenya sudah ada sejak 2005, kemudian mandeg di tahun 2007.
Proyek kembali dikerjakan dan pada Agustus 2019 ketiga paketnya: Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur selesai digarap.
Setidaknya, ada 57 kabupaten/kota terpencil di Indonesia yang dibangun serat optik dalam proyek digital ini.
Dari barat ke timur, total ada 36.000 km serat optik yang dibangun (terdiri dari kabel darat dan kabel laut) itu diharapkan dapat menghubungkan 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
Baca juga: Kerja Keras Bangun Tol Langit demi Menyatukan Anak Bangsa
Masing-masing paket dalam proyek tol langit ini meliputi sejumlah daerah.
Untuk paket Palapa Ring Barat mencakup Kabupaten Lingga, Kepulauan Meranti, Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Anambas, dan Natuna.
Paket Tengah meliputi 17 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.
Terakhir, Paket Timur, juga mencakup 17 wilayah kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Proyek Tol Langit Palapa Ring
(Sumber: Kompas/Penulis: Fitria Chusna Farisa, Akbar Bhayu Tamtomo | Editor: Icha Rastika, Resa Eka Ayu Sartika)