Temuan lain memperlihatkan luka di tengkorak menggambarkan kisah kematian yang brutal.
Mumi Firaun Seqenenre Tao II memiliki potongan sepanjang 2,75 inci (7 sentimeter) di dahinya, seperti dikeluarkan dari kapak atau pukulan pedang dari atas. Luka ini saja bisa berakibat fatal.
Potongan lain yang berpotensi fatal, ada di atas mata kanan. Terdapat potongan sepanjang 1,25 inci (3,2 cm) dan kemungkinan dibuat dengan kapak.
Selebihnya banyak luka di hidung, mata kanan dan pipi kanan yang kemungkinan arahnya dari atas, peneliti menduga akibat pegangan kapak atau tongkat tumpul.
Sementara itu, seseorang di depan raja mengayunkan pedang atau kapak ke pipi kiri firaun, meninggalkan potongan lebih dalam lagi.
Adapun dari kiri, sebuah senjata, yang kemungkinan adalah tombak, menembus dasar tengkoraknya, meninggalkan luka sepanjang 1,4 inci (3,5 cm).
Baca juga: Peti Mati dan Mumi Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Kuil Kuno Mesir
Sebelumnya, arkeolog telah melaporkan luka yang banyak ini, tetapi Saleem dan koleganya, Egyptologist bernama Zahi Hawass, menemukan satu set baru terkait patah tulang tengkorak yang ditutupi oleh bahan pembalseman.
Pembalseman terkonsentrasi di sisi kanan tengkorak, kerusakan tampaknya disebabkan oleh belati dan benda tumpul yang berat, yang kemungkinan adalah pegangan kapak.
Selain itu tampak tangan mumi ditekuk dan dikepal, tetapi tidak ada cedera defensif di lengannya. Hal ini membuat para peneliti menduga bahwa mungkin tangan Seqenenre Tao II terikat ketika dia meninggal.
Mumi ini mungkin telah ditangkap di medan perang dan dieksekusi oleh banyak penyerang, kata Saleem dalam pernyataan itu.
Baca juga: Arkeolog Turki Temukan Segel Berusia Ribuan Tahun dari Era Mesir Kuno
Saleem menyatakan, meskipun para peneliti telah menemukan mumi firaun dengan luka kekerasan sebelumnya, tidak ada bukti kematian firaun di medan perang sampai sekarang.
Salah satunya mumi Ramses III. Ia dipotong lehernya dalam kudeta istana, katanya. Catatan sejarah menceritakan Ramses II dan Thutmose III mengambil bagian dalam pertempuran, tetapi tidak ada bukti cedera pada mumi mereka.
Sementara, para peneliti dari jurnal Frontiers di Medicineakta menyatakan bahwa fakta pembalsem untuk menambal luka tengkorak Seqenenre Taa II menunjukkan bahwa dia tidak dibalsem dengan tergesa-gesa.
Otak kering firaun juga menempel di sisi kiri tengkoraknya, menunjukkan bahwa seseorang membaringkannya setelah kematian, baik di tempat dia jatuh atau saat tubuhnya diangkut untuk dibalsem.
Baca juga: 74 Tahun Hilang, Artefak Mesir Petunjuk Piramida Besar Ditemukan
Seqenenre Tao II mungkin telah kehilangan nyawanya dalam pertempuran, tetapi penerusnya akhirnya memenangkan perang.
Setelah Kamose meninggal, permaisuri Seqenenre Tao II, Ahhotep I, kemungkinan besar bertindak sebagai bupati, melanjutkan pemberontakan melawan Hyskos.
Ketika Seqenenre Tao II dan putra Ahhotep I Ahmose I beranjak dewasa, mereka mewarisi takhta dan akhirnya mengusir penjajah asing.
Ahmose I akan menyatukan Mesir dan mengagas kerajaan baru, dengan periode kekuasaan puncak Mesir kuno antara abad 16 dan 11 SM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.