Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2020, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Artefak Mesir yang telah lama hilang ditemukan di dalam sebuah kotak cerutu di Aberdeen, Skotlandia. Artefak itu diharapkan bisa memberi petunjuk baru tentang Piramida Besar.

Seorang staf di Universitas Aberdeen menemukannya secara kebetulan.

Fragmen kayu berusia 5.000 tahun itu, yang sekarang patah menjadi beberapa bagian, disebut sangat penting.

Ia pertama kali ditemukan oleh Insinyur Waynman Dixon di antara barang-barang di dalam Piramida Besar, tepatnya di Kamar Ratu, pada tahun 1872.

Baca juga: Kaus Kaki Berumur 1.700 Tahun Jadi Bukti Tren Fashion Mesir Kuno

Potongan kayu cedar itu - yang diyakini telah digunakan dalam pembangunan piramida - disumbangkan ke universitas pada tahun 1946 tetapi kemudian tidak dapat ditemukan.

Asisten kurator Abeer Eladany menemukannya saat melakukan pemeriksaan barang-barang dalam koleksi universitas.

Abeer, yang berasal dari Mesir dan pernah bekerja di Museum Mesir di Kairo selama 10 tahun, mengecek fragmen itu dengan catatan-catatan lain.

Tersembunyi di depan mata

"Begitu saya melihat angka-angka dalam catatan Mesir kami, saya langsung tahu itu apa, dan ia telah praktis tersembunyi di depan mata dalam koleksi yang salah," katanya.

"Saya seorang arkeolog dan telah bekerja di penggalian-penggalian di Mesir, tetapi saya tidak pernah membayangkan bahwa di sini, di timur laut Skotlandia, saya akan menemukan sesuatu yang begitu penting bagi warisan sejarah negara saya sendiri.

"Ini mungkin hanya sepotong kecil kayu, yang sekarang patah menjadi beberapa bagian, tapi ini sangat penting mengingat ia adalah satu dari hanya tiga benda yang pernah ditemukan dari dalam Piramida Besar."

Dua barang lain yang ditemukan oleh Waynman Dixon - sebuah bola dan kait - sekarang disimpan di Museum Inggris, namun kayunya hilang.

"Koleksi universitas sangat besar - mencapai ratusan ribu barang - jadi mencarinya seperti menemukan jarum di tumpukan jerami," tambah Abeer.

"Saya tidak percaya ketika saya menyadari apa yang ada di dalam kaleng cerutu yang kelihatan biasa saja ini."

Abeer Eladany menemukan artefak yang telah lama hilang itu secara tidak sengaja.University of Aberdeen/BBC Abeer Eladany menemukan artefak yang telah lama hilang itu secara tidak sengaja.

Pembatasan akibat Covid menunda penanggalan fragmen kayu cedar yang ditemukan kembali itu.

Hasilnya baru-baru ini keluar dan menunjukkan bahwa kayu tersebut berasal dari suatu waktu di periode 3341-3094 SM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com