Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Banjir Darah Terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah

Kompas.com - 07/02/2021, 11:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, tersebar video disertai dengan narasi yang menyebutkan terjadi banjir darah di Pekalongan, Jawa Tengah.

Beredarnya informasi itu tak lama selepas Kota Batik tersebut dilanda banjir yag terjadi pada Sabtu (6/2/2021).

Dalam video dan gambar yang tersebar, tampak air banjir berwarna merah seperti warna darah.

Dari penelusuran yang dilakukan tim Cek Fakta Kompas.com, informasi banjir darah di Pekalongan adalah tidak benar. 

Warna merah dalam banjir di Pekalongan bukan berasal dari darah, melainkan dari obat batik yang hanyut terbawa banjir dan pembungkusnya sobek sehingga menyebabkan air banjir berwarna merah.

Narasi yang beredar

Diketahui, sejumlah akun di media sosial Facebook mengunggah informasi yang menyatakan banjir darah di Pekalongan.

Salah satunya, adalah pemilik akun Facebook Achmat Faesol yang mengunggah video banjir berwarna merah disertai narasi terjadi banjir darah di Pekalongan.

"Banjir darah...di pekalongan," tulis Achmat Faesol, Sabtu (6/2/2021).

Tangkapan layar video disertai dengan narasi yang menyebut terjadi banjir darah di Pekalongan, Jawa Tengah.FACEBOOK Tangkapan layar video disertai dengan narasi yang menyebut terjadi banjir darah di Pekalongan, Jawa Tengah.

Berikutnya, adalah akun Facebook Kartika Putri yang juga mengunggah video banjir berwarna merah.

Selain itu, dia juga menuliskan narasi di daerah Pekalongan terjadi banjir darah.

"td pagi di pekalongan banjir darah lurrr," tulisnya, Sabtu (6/2/2021).

Penelusuran Kompas.com

Setelah dilakukan penelusuran oleh tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang menyebut terjadi banjir darah di Pekalongan adalah tidak benar.

Faktanya, warna merah air banjir itu berasal dari obat batik yang bungkusnya sobek sehingga tumpah terbawa banjir.

Terungkapnya hal itu seperti dijelaskan dalam artikel berjudul "Polresta Pekalongan amankan barang penyebab banjir warna merah" yang dimuat di Antara, Sabtu (6/2/2021).

Polres Pekalongan Kota, mengamankan pembungkus sisa obat batik yang menyebabkan air banjir berwarna merah pekat menggenangi permukiman warga di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Sabtu (6/2/2021).

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com