Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aung San Suu Kyi Dituntut atas Kepemilikan Walkie Talkie, Apa Itu?

Kompas.com - 05/02/2021, 19:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Karena gelombang radio merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik, mereka bergerak dengan kecepatan cahaya (300.000 km/detik atau 186.000 mil/detik).

Gelombang radio diubah kembali menjadi arus listrik yang berfluktuasi dan pengeras suara menggunakannya untuk mereproduksi suara pembicara.

Baca juga: Imbas Lockdown, Warga Miskin Myanmar Konsumsi Tikus dan Ular

Ketika pembicara selesai berbicara, mereka mengatakan 'selesai' untuk memberi tahu pendengar bahwa telah selesai berbicara, dan melepaskan tombol push-to-talk sehingga kembali ke mode mendengarkan.

Walkie talkie adalah radio dua arah, yang berarti tidak seperti radio biasa, alat ini dapat mengirim dan menerima informasi.

Karena saluran yang sama digunakan untuk kedua fungsi, ini berarti hanya satu orang yang dapat berbicara dalam satu waktu.

Untuk menghindari kemungkinan interferensi dari pengguna radio dua arah lainnya, kebanyakan sistem modern mengizinkan penggunaan pada banyak saluran.

Untuk melakukan hal ini, pemancar radio harus mampu menghasilkan gelombang dalam frekuensi yang berbeda.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Eiger Vs YouTuber, Tantangan Komunikasi Brand di Era Media Sosial

Siapa saja yang menggunakan walkie talkie?

Walkie talkie masih banyak digunakan di berbagai organisasi dan industri di mana komunikasi instan dan kelompok diperlukan.

Ini termasuk layanan darurat, layanan keamanan, militer dan industri transportasi. Mereka juga digunakan dalam konstruksi, perhotelan, manufaktur, dan di banyak sektor lainnya.

Fakta bahwa mereka tahan pakai dan mudah digunakan juga membuat mereka sangat populer di kalangan keluarga.

Anak-anak suka menggunakannya saat bepergian dan mereka bagus bagi orang tua untuk tetap berhubungan dengan anak-anak mereka saat mereka sedang liburan berkemah, misalnya.

Walkie talkie tidak dapat memutar musik, mengirim teks, mengakses media sosial, atau mengambil foto, tetapi tetap unggul saat Anda perlu berkomunikasi di area tanpa sinyal seluler atau GPS.

Baca juga: Mengenal Dokter Reisa, Anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19

Semua walkie talkie modern terdiri dari komponen yang sama.

Akan ada mikrofon/speaker, antena, layar LCD, tombol fungsi, baterai, dan sirkuit yang semuanya bekerja sama untuk mengubah suara Anda menjadi sinyal radio.

Cara kerja biasanya terdiri dari gulungan kawat, magnet dan kertas atau kerucut plastik untuk memanfaatkan gelombang suara.

Sementara sebagian besar model dasar dilengkapi dengan speaker dan mikrofon gabungan, model yang lebih canggih dapat memiliki komponen terpisah.

Kehilangan cakupan, ini seringkali terjadi akibat dari baterai habis. Jaga agar selalu terisi daya dengan benar.

Baterai harus diganti setiap 12 atau 18 bulan untuk menjamin performa. Baterai yang terisi daya buruk dapat menyebabkan masalah lain seperti bunyi bip radio yang konstan atau kinerja yang buruk.

Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com