Sejak 2017, Pusat Gempa Nasional menemukan dan mendata garis sesar sebanya 295 titik. Garis sesar tersebut membantu BNPB dalam memetakan potensi kebencanaan.
Adapun korban jiwa terbanyak yang terjadi di Sulawesi Barat akibat gempa bumi. Dan beberapa kali tanah longsor di Sumedang yang menelan 40 korban.
"Korban jiwanya banyak di Sulawesi Barat. Ada 105 yang terdata. Korban lain dari bencana lainnya juga ada, tetapi tersebar di beberapa tempat," kata Raditya.
Ia menjelaskan, korban jiwa gempa bumi lebih besar karena adanya reruntuhan. Kerusakan bangunan yang ditimbulkan oleh gempa berpotensi menelan korban jiwa.
Adapun jumlah korban luka-luka dari bencana sepanjang Januari 2021, sebanyak 12.042 orang. Sedangkan untuk yang menderita dan mengungsi akibat bencana, tercatat sebanyak 1.548.173 orang.
Sementara itu, selain korban jiwa, berbagai bencana pada awal tahun ini mengakibatkan kerusakan bangunan di sejumlah wilayah.
Dari rangkaian bencana yang terjadi, total rumah yang rusak sebanyak 36.534 rumah. Kerusakannya beragam, mulai dari ringan sampai rusak berat.
Data kerusakan lain, tercatat 124 fasilitas umum rusak. Fasilitas umum tersebut meliputi 76 fasilitas pendidikan, 24 tempat ibadah, 25 fasilitas kesehatan, 4 kantor dan 43 jembatan.
Sebaran bencana terbanyak terjadi di Jawa Tengah sebanyak 46 titik kejadian. Kemudian, disusul Jawa Timur 42 titik dan Jawa Barat 36 titik.
Adapun untuk sebaran bencana terluas terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Banjir di Kalsel cakupannya cukup luas itu. Dari 13 kabupaten/kota yang ada di Kalsel, 11 (di antaranya) terdampak semua," kata Raditya.
Selain bencana yang terjadi karena faktor hidrometeorologi, sejak 13 April 2020 pemerintah telah menetapkan bencana nasional non alam, yaitu pandemi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.