Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Gunung Merapi: Catatan BPPTKG soal Awan Panas dan Guguran Lava

Kompas.com - 18/01/2021, 16:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Merapi masih dalam status siaga. Hingga hari ini, Senin (18/1/2021), Gunung Merapi masih terus menyemburkan awan panas dan lava pijar.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan beberapa kali terjadi luncuran awan panas Merapi.

"Statusnya masih siaga, kondisinya sekarang luncuran awan panas ada beberapa kali. Kemudian, yang jelas guguran lava yang sering terjadi," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat dihubungi Kompas.com pada Senin (18/1/2021).

Berdasar laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pada 18 Januari 2021, muncul awan panas guguran pada pukul 05.43 WIB.

Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 22 mm dan durasi 112 detik.

Jarak luncur awan panas guguran tersebut kurang lebih mencapai1000 meter, mengarah ke arah Barat Daya, tepatnya Kali Krasak.

Baca juga: Aktivitas Gunung Api Indonesia, Sinabung, Semeru, hingga Gunung Merapi

Sementara itu, kondisi angin terpantau bertiup ke tenggara. 

Oleh karena itu, BPPTKG merekomendasikan penghentian aktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.

KRB III merupakan kawasan yang sering dilanda awan panas, aliran lava, lontaran vulkanik, gas beracun maupun guguran batu atau pijar.

Untuk kolom awan panas guguran, BPPTKG mencatat ketinggiannya mencapai 50 meter di atas puncak Gunung Merapi.

Adapun guguran lava pijar terjadi sebanyak 6 kali, dengan jarak luncur mencapai 600 meter ke Barat Daya.

Hanik menjelaskan, area yang dilewati guguran lava pijar akan menjadi rusak akibat panas.

"Guguran lava pijar itu kan material panas ya, akan merusak bagian yang terlewati lava pijar," kata Hanik.

Adapun untuk gas dari aktivitas Gunung Merapi, Hanik menjelaskan, sejauh ini tidak ada efek yang membahayakan masyarakat.

"Pada saat kenaikan aktivitas, beberapa komposisi gas vulkanik juga naik. Tapi untuk Merapi tidak ada efek untuk asapnya, tidak berefek ke masyarakat kalau untuk gasnya," ujar dia. 

Baca juga: Update Terkini Gunung Merapi: Awan Panas Guguran pada Sabtu Pagi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tahapan Status Gunung Merapi Beserta Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com