Afrika Selatan saat ini sedang mengalami gelombang kedua pandemi.
Negara ini mengalami puncak gelombang pertama antara Juli dan Agustus.
Sama seperti Inggris, varian baru virus corona juga terdeteksi di Afrika Selatan yang berpotensi lebih menular.
Varian baru itu ditemukan melalui pengawasan rutin oleh jaringan laboratorium di sekitar Afrika Selatan, dikutip dari The Guardian, Kamis (24/12/2020).
Ditemukan di hampir 200 sampel yang dikumpulkan dari lebih dari 50 fasilitas kesehatan yang berbeda.
Ahli epidemiologi menunjukkan bahwa tingkat kematian dapat meningkat jika varian baru menyebar dengan kecepatan yang melampaui sistem perawatan kesehatan.
Baca juga: Ancaman Kelaparan dan Potret Kondisi TKI di Malaysia Saat Pandemi Corona...