Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Ahli virologi di University of Western Australial, Profesor Alison Imrie mengatakan, vaksin mRNA untuk Covid-19 telah dikembangkan relatif cepat karena teknologi yang digunakan sudah dikembangkan sejak 2003 untuk virus corona lain seperti MERS dan SARS.
"Ketika penyakit-penyakit itu sepertinya menghilang, pendanaan vaksin mengering tetapi beberapa teknologinya sudah dikembangkan dan siap diterapkan pada SARS-CoV-2 dan Covid-19," tuturnya dikutip AFP.
Selain itu, menurut Imrie, penelitian dasar yang sudah dilakukan di berbagai universitas di dunia, yang didukung pemerintah dan organisasi filantropi, menghasilkan penemuan yang telah diterapkan pada vaksin Covid-19 yang baru.
Profesor Mikrobiologi dan Penyakit Menular Flinders University, Jill Carr menambahkan, jumlah sumber daya, kemajuan teknologi, dan kolaborasi di antara para ilmuwan adalah faktor-faktor yang mendorong kemajuan pesat dalam menemukan vaksin Covid-19.
"Platform dasar ini ... dan jaringan ilmiah telah mempercepat pengembangan kandidat vaksin Covid-19, dan penyederhanaan proses yang menggabungkan sains dasar dengan uji klinis, persetujuan regulasi, dan manufaktur telah membantu semua proses yang berbeda ini bekerja bersama," katanya.
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi mengenai cepatnya penemuan vaksin Covid-19 dibandingkan dengan penemuan vaksin HIV, kanker, dan flu biasa keliru karena kehilangan konteks.
Vaksin mRNA untuk Covid-19 dikembangkan relatif cepat karena teknologi yang digunakan dikembangkan sejak 2003 untuk virus corona lain. Selain itu, ada kolaborasi kuat antara kemajuan teknologi, sumber daya, dan para ilmuwan.
Faktor-faktor ini berbeda dari penelitian terhadap vaksin untuk HIV, kanker, dan flu biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.