KOMPAS.com – Pandemi virus corona yang berlangsung sejak akhir Desember 2019, telah berjalan hampir satu tahun.
Setelah hampir setahun, penyebaran virus corona belum juga terkendali. Kasus di dunia dan banyak negara masih terus mengalami peningkatan.
Pandemi virus corona tak hanya berdampak pada sisi kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami pukulan berat.
Sejumlah negara mengalami resesi. Berbagai sektor usaha harus melakukan berbagai upaya untuk bertahan.
Berikut kilas situasi ekonomi sepanjang tahun ini.
Pandemi yang berlangsung lama mengakibatkan aktivitas perekonomian melemah. Pembatasan yang diberlakukan di banyak negara di dunia turut berpengaruh pada roda ekonomi.
Akibatnya, sejumlah negara di dunia mengalami resesi. Resesi terjadi baik negara maju dan berkembang.
Mengutip dari Express, negara-negara seperti Perancis, Italia, Kanada, Jerman, AS, dan Jepang. Indonesia juga menyatakan resmi mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonominya minus pada dua kuartal berturut-turut.
Sementara itu, Perancis, pada Agustus 2020, PDB-nya kontraksi 13,8 persen.
Adapun Italia berkontraksi 12,4 persen, sedangkan Kanada 12 persen.
Sementara, perekonomian Jerman disebut menyusut 10,1 persen. AS dan Jepang menyusut 7,6 persen.
Inggris disebut mengalami resesi paling parah waktu itu yakni sebesar 20 persen.
China sebagai negara yang pertama kali melaporkan wabah, pada 3 bulan pertama tahun 2020 juga mengalami kemerosotan ekonomi.
Namun angka yang dirilis pada Juli 2020 menunjukkan PDB China tumbuh 2,5 persen selama April hingga Juni.
Baca juga: Daftar Negara yang Telah Keluar dari Resesi Ekonomi
Salah satu dampak merugikan Covid-19 yang banyak dirasakan di sejumlah negara adalah meningkatnya angka pengangguran yang timbul karena adanya gelombang PHK.