Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di UGM Penuh

Kompas.com - 04/12/2020, 17:29 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

 

KOMPAS.com - Beredar informasi yang diklaim berasal dari Tim Satgas Covid-19 Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai tempat isolasi pasien Covid-19 di UGM, Yogyakarta, penuh.

Informasi yang beredar itu menyebutkan agar sivitas akademika UGM menunda kepulangannya ke Yogyakarta jika tidak sangat penting atau mendesak.

Tim Satgas Covid-19 UGM menegaskan bahwa informasi tersebut bukan berasal dari tim Satgas Covid-19 UGM. Selain itu, informasi bahwa tempat isolasi Covid-19 di UGM sudah penuh tidak benar.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Komala Kartawinatta pada Jumat (4/12/2020) menulis status mengenai tempat isolasi mandiri sivitas UGM penuh. Informasi itu diklaim berasal dari tim Satgas Covid-19 UGM yang kewalahan mengatur tempat isolasi.  

Menurut informasi itu, tim Satgas harus menyiapkan apartemen UGM untuk cadangan lokasi isolasi mandiri. Berikut isi lengkap status tersebut:

"HOT NEWS:
*//dari rekan satgas covid-19 UGM*
Untuk rekan2, bila tidak sangat penting dan mendesak, sementara ditunda dulu pulang ke jogja nggih. Saya sebagai tim satgas cov ugm saat ini sangat kuwalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM. Kami sdh buka asrama mhs (3lantai) untuk isol yg positif tanpa gejala. Saat ini sdh penuh, ini kami hrs siapkan apartemen ugm untuk cadangan. Jogja merah merata kecuali sebagian GK dan KP."

Status Facebook tidak benar mengenai tempat isolasi di UGM, Yogyakarta, penuh.Facebook Status Facebook tidak benar mengenai tempat isolasi di UGM, Yogyakarta, penuh.

Akun ini dan ini juga mengedarkan narasi yang sama.

Informasi yang sama juga beredar di berbagai grup percakapan Whatsapp sejak Kamis (3/12/2020).

Bantahan

PIhak Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan bahwa informasi soal tempat isolasi Covid-19 di UGM penuh tidak benar. Informasi itu bukan berasal dari Tim Satgas Covid-19 UGM.

"Tidak benar," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dr. Iva Ariani, kepada Kompas.com, Jumat (4/12/2020).

Ia mengatakan, penanganan kasus Covid-19 di UGM terkendali dengan dukungan pada proses tracing, testing, dan treatment (3T) untuk memutus rantai penularan.

Sarana isolasi dan rumah singgah sampai saat ini masih cukup menampung kebutuhan isolasi mandiri sivitas UGM.

Saat ini, sejumlah kamar isolasi tengah digunakan sivitas UGM yang terpapar Covid-19. Namun, jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga banyak kamar isolasi yang tersedia tidak terisi.

UGM memiliki 8 unit asrama dengan kapasitas 2.617 bed. Dari jumlah itu, hanya 1 asrama yaitu Darmaputra yang digunakan untuk isolasi mandiri bagi internal UGM.

Jumlah kamar yang digunakan 43 atau 86 bed. Saat ini, terisi 20 kamar atau 20 bed. Data ini menunjukkan bahwa tidak benar asrama UGM penuh untuk isolasi mandiri.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com