Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Lakukan Studi Terkait Varian Gen Pengaruhi Tingkat Infeksi Corona

Kompas.com - 03/11/2020, 19:01 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah 10 bulan, sejak kasus pertama diidentifikasi di Wuhan, China, pandemi virus corona di dunia masih terus berlangsung.

Hingga kini, masih ada banyak hal yang belum diketahui tentang infeksi virus tersebut.

Beberapa orang dapat mengalami gejala ringan dan sembuh dari Covid-19. Sedangkan, sejumlah orang lainnya mengalami gejala berat hingga meninggal.

Ada sejumlah pendapat yang disebut mempengaruhi perbedaan kondisi ini, mulai dari berat badan yang lebih hingga riwayat penyakit tertentu yang dimiliki.

Baru-baru ini, para peneliti menduga perbedaan genetik tertentu dapat menyebabkan perbedaan kondisi seseorang saat terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Update Corona 3 November: Kasus Kematian di AS Meningkat, Inggris Lockdown, dan Keberhasilan Australia

Penelusuran DNA

Melansir The Guardian, Minggu (1/11/2020), perbedaan tingkat keparahan infeksi virus corona terkait DNA tersebut tengah ditelusuri para peneliti.

Peneliti meyakini penelusuran tersebut dapat menjadi jalan untuk mengembangkan obat baru dalam mencegah berbagai dampak buruk dari virus corona.

Studi yang dilakukan juga termasuk penelitian yang mengidentifikasi interferon yang berperan penting dalam pertahanan tubuh. 

Adapun, uji coba yang menggunakan intereron sebagai pengobatan Covid-19 juga tengah dilakukan beberapa pihak.

Selain itu, penelitian juga difokuskan pada sebuah gen yang dikenal sebagai TYK2.

Beberapa varian dari gen ini disebut memicu beberapa penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis (RA) dan menjadi salah satu faktor yang dapat memperparah infeksi Covid-19.

Sebuah obat yang dikembangkan untuk RA, yaitu baricitinib, memiliki denominator genetik yang sama dengan Covid-19.

Oleh karena itu, obat ini digunakan dalam uji coba klinis terhadap virus corona.

Baca juga: Studi: Tubuh Kebal Covid-19 Selama 5 Bulan Setelah Sembuh dari Infeksi

Bulan lalu, perusahaan farmasi Eli Lilly yang melakukan uji coba terhadap obat ini. Mereka mengumumkan hasil awal yang menunjukkan obat dapat membantu pasien Covid-19 untuk pulih.

Menurut ahli, studi tentang gen ini penting dilakukan untuk memahami dampak dari varian gen dalam tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com