Menurut tabib Yunani yang meneliti soal Mandrake, Dioscurides, tumbuhan ini telah ada dalam kisah peradaman manusia di zaman Romawi Kuno.
Saat itu, mereka menggunakan rebusan akar Mandrake sebagai obat bius. Namun, jika terlalu banyak dikonsumsi, mandrake dapat menyebabkan kematian.
Dioscurides sendiri menjadi salah satu orang yang mendokumentasikan bentuk tumbuhan mandrake beserta kegunaannya untuk kesehatan.
Dahulu, ia menggambarkan Mandrake ke dalam dua jenis, yaitu Mandrake laki-laki dan perempuan.
Sementara saat ini, ilmuwan menyebut dua jenis mandrake tersebut sebagai dua spesies yang berbeda, yaitu Mandragora officinarum dan Mandragora autumnalis.
Baca juga: Mengenal Bunga Bangkai Amorphophallus titanum yang Mekar di Kebun Raya Bogor...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.