Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apa Itu Mandrake, Tumbuhan dengan Akar Mirip Manusia

KOMPAS.com - Tanaman Mandrake merupakan sebuah jenis tanaman unik yang sempat muncul dalam film Harry Potter and The Chamber of Secrets.

Di dalam film tersebut, tanaman ini digunakan untuk mengobati siswa-siswa yang membatu akibat terkena sihir.

Selain itu, digambarkan bahwa akar Mandrake berbentuk seperti manusia dan dapat menangis serta menjerit saat dicabut dari tanah.

Perlu diketahui, tanaman Mandrake benar-benar ada di dunia nyata, meskipun tidak sepenuhnya seperti yang digambarkan dalam film Harry Potter.

Tanaman mandrake

Melansir Britannica, Mandrake merupakan jenis tanaman dalam famili Solanaceae, yaitu genus Mandragora.

Jenis tanaman ini berasal dari wilayah Mediterania dan Himalaya.

Mandrake terkenal karena memiliki akar yang kuat dan agak mirip dengan bentuk manusia karena berbonggol-bonggol.


Tanaman ini memiliki jenis akar tunggang panjang dan tebal dan seringkali bercabang.

Tanaman Mandrake umumnya memiliki batang yang pendek dengan seikat daun berbentuk bulat telur.

Bunganya tunggal dengan mahkota berbentuk lonceng dengan lima kelopak dengan warna mulai dari ungu hingga kuning-hijau. Buahnya sendiri berwarna oranye.

Beracun

Perlu diketahui, semua bagian tanaman Mandrake mengandung alkaloid tropane yang dikategorikan beracun.

Salah satu spesies Mandrake yang paling terkenal, Mandragora officinarum, telah lama dikenal dengan karakteristiknya yang beracun.

Di masa lampau, tanaman ini disebut digunakan sebagai narkotika dan afrodisiak. Selain itu, mandrake juga diyakini memiliki kekuatan magis tertentu.

Pada kenyatannya, Mandrake termasuk tanaman medis yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit atau rasa sakit tertentu.

Penggunaan Mandrake yang sesuai disebut dapat memunculkan manfaat tertentu. Namun, untuk saat ini, Mandrake sengaja ditanam untuk diolah dan dijadikan sebagai obat-obat herbal.


Sejarah mandrake

Menurut tabib Yunani yang meneliti soal Mandrake, Dioscurides, tumbuhan ini telah ada dalam kisah peradaman manusia di zaman Romawi Kuno.

Saat itu, mereka menggunakan rebusan akar Mandrake sebagai obat bius. Namun, jika terlalu banyak dikonsumsi, mandrake dapat menyebabkan kematian.

Dioscurides sendiri menjadi salah satu orang yang mendokumentasikan bentuk tumbuhan mandrake beserta kegunaannya untuk kesehatan.

Dahulu, ia menggambarkan Mandrake ke dalam dua jenis, yaitu Mandrake laki-laki dan perempuan.

Sementara saat ini, ilmuwan menyebut dua jenis mandrake tersebut sebagai dua spesies yang berbeda, yaitu Mandragora officinarum dan Mandragora autumnalis.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/18/183000265/mengenal-apa-itu-mandrake-tumbuhan-dengan-akar-mirip-manusia

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke