Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft Izinkan Karyawannya Bekerja dari Rumah secara Permanen

Kompas.com - 11/10/2020, 14:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahan raksasa teknologi Microsoft telah memberitahu para karyawannya bahwa mereka akan memiliki opsi untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) secara permanen dengan persetujuan manajer.

Langkah itu menyusul sejumlah perusahaan kompetitor lainnya di AS seperti Facebook dan Twitter yang lebih dulu membuka opsi bekerja jarak jauh menjadi permanen.

Pandemi virus corona yang melanda dunia sejak akhir 2019 memaksa perubahan pola kerja di seluruh dunia.

Microsoft mengatakan, beberapa posisi akan tetap dibutuhkan kehadirannya secara langsung, seperti mereka yang membutuhkan akses ke hardware.

Akan tetapi banyak staf juga dapat bekerja paruh waktu dari rumah tanpa memerlukan persetujuan formal dari manajer mereka.

"Tujuan kami adalah untuk mengembangkan cara kami bekerja dari waktu ke waktu dipandu oleh input karyawan, data, dan komitmen kami untuk mendukung gaya kerja individu dan kebutuhan bisnis, sambil menjalankan budaya kami," kata juru bicara Microsoft, dikutip dari BBC, Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Karyawan Facebook Bisa WFH hingga Juli 2021

Berdasakan data Kantor Statistik Nasional Inggris yang dirilis pada April 2020, lebih dari 46 persen pekerja melakukan pekerjannya dari rumah.

Itu sebanding dengan AS, ketika 42 persen pekerja melakukan tugas-tugasnya dari rumah, kemudian turun menjadi 35 persen pada Agustus 2020.

Kendati mengalami penurunan, angka itu menandai adanya perubahan besar. Sebab, jumlah pekerja yang melakukan aktivitasnya melalui jarak jauh sebelum pandemi hanya 2 persen.

"Apa yang kami lakukan sekarang sangat tidak biasa," kata profesor ekonomi di Stanford University Nicholas Bloom.

Pergeseran pola kerja

Awalnya, banyak pengusaha memuji perpindahan tersebut sebagai sesuatu yang sangat produktif. Akan tetapi, beberapa kekurangan telah muncul seiring berjalannya waktu.

Pada konferensi bulan ini, misalnya, Kepala Eksekutif Microsoft Satya Nadella menyebut kurangnya pembagian antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja.

Artinya, kondisi ini membuat pekerja terkadang merasa seperti tidur ditempat kerja.

Menurut Bloom, banyak perusahaan mengincar kebijakan yang menggabungkan antara bekerja di kantor dan di rumah. Ini dilakukan untuk membangun budaya, loyalitas perusahaan, serta kesehatan mental dasar.

"Jadi penuh waktu di kantor atau di rumah tidak ideal bagi kebanyakan orang," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com