Sebuah survei yang dilakukan oleh Willis Towers Watson terhadap pemberi kerja AS pada Mei 2020 lalu menemukan bahwa mereka mengharapkan 22 persen staf terus bekerja dari rumah setelah pandemi, naik hanya 7 persen pada 2019.
Baca juga: Antisipasi Corona, Semua Karyawan Twitter Wajib Kerja dari Rumah
Sementara survei PWC menemukan sekitar 55 persen pemberi kerja masih mengharapkan staf untuk bekerja dari rumah satidaknya satu hari dalam seminggu setelah kekhawatiran tentang virus berlalu.
Lebih dari 80 persen karyawan mengatakan mereka mendukung gagasan itu.
Menurut para analis, perubahan seperti itu dapat berdampak secara luas, seperti mengurangi permintaan untuk properti perkantoran dan perumahan di pusat kota yang mahal.
Bloom mengatakan, perubahan di tempat kerja dapat membantu meringankan masalah keterjangkauan, tetapi tidak akan berarti akhir dari pusat kota.
"Tingkat keterjangkauan New York dan San Francisco mungkin akan kembali ke posisi semula pada 2005," tutupnya.
Baca juga: 7 Masalah Kesehatan yang mengintai Selama WFH
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.