Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut 1 dari 10 Orang di Dunia Mungkin Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 06/10/2020, 13:23 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa 1 dari 10 orang di seluruh dunia mungkin telah terinfeksi virus corona.

Dikutip dari BBC, Selasa (6/10/2020), hal ini mengartikan sebagian besar populasi dunia rentan terhadap penyakit Covid-19.

Kasus baru di berbagai negara masih terus dilaporkan. Sejauh ini, lebih dari 35 juta orang terkonfirmasi positif terpapar virus corona yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China pada akhir tahun lalu ini. 

Tapi, WHO memperkirakan angka kasus infeksi virus corona yang sebenarnya terjadi mendekati 800 juta kasus.

Baca juga: Mengenal Steroid, Mulai dari Jenis, Manfaat, hingga Efek Sampingnya

Para ahli telah lama mengatakan jumlah kasus Covid-19 sebenarnya akan melebihi dari kasus yang terkonfirmasi.

Membahas tanggapan global atas pandemi yang terjadi, WHO mengadakan pertemuan di kantor pusatnya di Jenewa, Swiss.

Seperti diketahui, krisis telah berlalu sekitar sepuluh bulan dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Beberapa negara telah melihat gelombang kedua setelah pembatasan mulai dilonggarkan, di mana jumlah kasus bahkan lebih tinggi.

Baca juga: Studi: Steroid Disebut Mampu Kurangi Tingkat Kematian Pasien Covid-19

10 persen populasi dunia tertular virus

Perkiraan 10 persen populasi di dunia telah tertular virus corona disampaikan Kepala Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan.

"Ini berbeda-beda tergantung negaranya, bervariasi dari perkotaan hingga pedesaan. Bervariasi antara kelompok berbeda," kata Ryan.

"Tapi yang dimaksud adalah sebagian besar populasi di dunia tetap berisiko. Kami tahu pandemi akan terus berkembang, tapi kami juga tahu kami mempunyai alat yang berfungsi menekan penularan dan menyelamatkan nyawa saat ini. Mereka siap membantu kami," lanjut dia.

Baca juga: 10 Negara di Asia dengan Kasus Aktif Tertinggi, Indonesia Nomor 4

Dilansir AP, Ryan mengatakan Asia Tenggara menghadapi lonjakan kasus, Eropa dan Mediterania timur mengalami peningkatan.

Sementara, situasi di Afrika dan Pasifik Barat, disebutnya agak lebih positif.

Akan tetapi, ia menegaskan, secara keseluruhan dunia sedang menuju masa yang sulit.

“Penyakitnya terus menyebar. Ini sedang meningkat di banyak bagian dunia," kata Ryan.

Sementara itu, dikutip dari BBC, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan solidaritas dan kepemimpinan yang tegas dari berbagai negara.

Tedros mengatakan ada perbedaan yang mencolok dalam jumlah kasus di seluruh dunia.

Seperti diketahui, lebih dari satu juta orang telah meninggal karena virus ini, setelah Amerika Serikat, India, dan Brasil mengalami kasus infeksi terbanyak secara global.

"Meski semua negara telah terkena virus, harus ingat bahwa ini merupakan pandemi yang tidak merata. Sepuluh negara menyumbang 70 persen dari semua kasus dan kematian yang dilaporkan. Hanya tiga negara yang menyumbang setengahnya," ujar Tedros.

Baca juga: WHO: 10 Persen Penduduk Dunia Mungkin Sudah Terkena Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com