Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Bermutasi Jadi Lebih Menular, Ini Cara Mengantisipasinya

Kompas.com - 25/09/2020, 14:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Meskipun tidak lebih mematikan, namun tetap bisa membahayakan apabila kecepatan penularan ini dihubungkan dengan infeksi pada pasien dengan komorbid. 

"Artinya akan berkorelasi dengan potensi angka kesakitan yang juga lebih banyak angka kematian," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com (25/9/2020). 

Sebab apabila lebih cepat menular, di sisi lain juga tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak orang dengan komorbid terinfeksi Covid-19. 

Apalagi sejauh ini 40 persen kasus Covid-19 di Indonesia, pasien yang dirawat memiliki komorbid. Hal itu merujuk data Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia.

Data ini lebih banyak didapatkan di Jawa, dan sumbangsih terbanyak data di Jakarta, yang mengarah risiko tinggi. 

Karena itu Dicky menyebut, hal ini menjadi sinyal serius daerah lain di Jawa agar benar-benar meningkatkan kapasitas testing, tracing dan isolasi. 

Antisipasi

Konsekuensi dari adanya strain virus corona yang cepat menular ini, Dicky mengatakan, hanya bisa diantisipasi dengan mempercepat dan memperbanyak jangkauan testing. 

Karena dengan meningkatkan testing ada banyak manfaat yang didapat, di antaranya mengetahui peta situasi pandemi. Lokasi dan klaster mana yang dinilai rawan. 

"Waktu jadi faktor yang sangat penting, faktor waktu luar biasa, begitu tidak siap maka akan ada ledakan kematian tidak terhindarkan. Bisa banyak sekali, apalagi virus ini kecepatannya 10 kali menularkan," kata dia, 

Strain virus D614G di Indonesia menurut Dicky memiliki kekuatan lebih cepat menular. Sehingga pencegahan juga mesti diperkuat. 

Dengan cepat melakukan deteksi dini, cepat mendeteksi orang yang membawa virus, melakukan isolasi dan karantina maka akan dapat meredam penyebaran. 

"Pesan saya tidak usah panik berlebihan, tapi intinya tetap harus perkuat strategi pencegahannya. Pakai masker SNI, jaga jarak sekarang 4 meter dan rajin mencuci tangan. Lakukan 3M itu," jelas Dicky.

Baca juga: Epidemiolog: Pilkada Serentak Potensial Lahirkan Banyak Klaster Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com