Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Bermutasi Jadi Lebih Menular, Ini Cara Mengantisipasinya

Kompas.com - 25/09/2020, 14:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona penyebab penyakit Covid-19 diketahui bisa mengalami mutasi dengan sifat dan karakteristik yang berbeda di sejumlah wilayah dunia.

Mutasi tersebut bisa menyebabkan Covid-19 menular jauh lebih cepat sebagaimana disebutkan dalam sebuah studi genetik di Amerika Serikat.

Melansir The Telegraph, salah satu varian dari virus hasil mutasi itu ditemukan mendominasi infeksi yang terjadi di satu area penelitian di AS.

Lebih dari 99,9 persen kasus yang diteliti menunjukkan infeksi berasal dari virus mutasi itu.

Terjadinya mutasi virus itu berarti terjadinya perubahan struktur protein permukaan virus yang mendorong mereka menyebarkan strain tertentu yang terlalu besar.

Perubahan struktur protein itu mengubah asam amino dari asam aspartat menjadi glisin.

Baca juga: 6 Fakta Mutasi Virus Corona D614G, Lebih Menular dan Dominan di Dunia

Strain D614G

Sejak awal Maret 2020, para peneliti telah mengurutkan genom virus corona di salah satu rumah sakit terbesar di Texas, AS. Hingga kini, telah terdokumentasi 5.058 urutan genom.

Pada gelombang pertama wabah di Houston medio Maret lalu, 71 persen infeksi diketahui berasal dari virus mutasi yang berasal dari China (D614G).

Selanjutnya pada gelombang kedua di bulan Mei hingga saat ini, infeksi akibat virus mutasi D614G ini melonjak hingga 99,9 persen.

Para peneliti dari University of Chicago dan University of Texas di Austin, menemukan orang yang terinfeksi virus jenis ini memiliki gejala atau gangguan lebih tinggi di saluran pernapasan bagian atas, ini memungkinkan virus menyebar lebih efektif.

Ada yang menyebut D614G ini sebagai strain virus yang lebih mudah beradaptasi untuk menyebar dari satu manusia ke manusia lain.

Meskipun lebih mudah menular, namun virus itu tidak lebih mematikan dari jenis virus sebelumnya.

Menyikapi temuan itu, ahli virologi dari National Institute of Allergy and Infectious Disease (NAIDA), David Morens mengatakan keberadaan virus mutasi dengan karakteristknya ini bisa berimplikasi pada kemampuan manusia untuk mengendalikannya.

Semakin bayak keragaman genetik yang dimiliki sebuah virus, maka semakin besar kemampuannya untuk berevolusi dan menghindari obat dan vaksin yang ditemukan di masa depan.

Baca juga: Disebut Virus Mutan, Apa yang Perlu Dikhawatirkan dari SARS-CoV-2?

10 kali lebih menular

Ahli epidemilogi Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut, strain virus corona D614G memiliki karakter lebih cepat menular, bahkan sampai 10 kali cepat dibandingkan lainnya. 

Meskipun tidak lebih mematikan, namun tetap bisa membahayakan apabila kecepatan penularan ini dihubungkan dengan infeksi pada pasien dengan komorbid. 

"Artinya akan berkorelasi dengan potensi angka kesakitan yang juga lebih banyak angka kematian," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com (25/9/2020). 

Sebab apabila lebih cepat menular, di sisi lain juga tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak orang dengan komorbid terinfeksi Covid-19. 

Apalagi sejauh ini 40 persen kasus Covid-19 di Indonesia, pasien yang dirawat memiliki komorbid. Hal itu merujuk data Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia.

Data ini lebih banyak didapatkan di Jawa, dan sumbangsih terbanyak data di Jakarta, yang mengarah risiko tinggi. 

Karena itu Dicky menyebut, hal ini menjadi sinyal serius daerah lain di Jawa agar benar-benar meningkatkan kapasitas testing, tracing dan isolasi. 

Antisipasi

Konsekuensi dari adanya strain virus corona yang cepat menular ini, Dicky mengatakan, hanya bisa diantisipasi dengan mempercepat dan memperbanyak jangkauan testing. 

Karena dengan meningkatkan testing ada banyak manfaat yang didapat, di antaranya mengetahui peta situasi pandemi. Lokasi dan klaster mana yang dinilai rawan. 

"Waktu jadi faktor yang sangat penting, faktor waktu luar biasa, begitu tidak siap maka akan ada ledakan kematian tidak terhindarkan. Bisa banyak sekali, apalagi virus ini kecepatannya 10 kali menularkan," kata dia, 

Strain virus D614G di Indonesia menurut Dicky memiliki kekuatan lebih cepat menular. Sehingga pencegahan juga mesti diperkuat. 

Dengan cepat melakukan deteksi dini, cepat mendeteksi orang yang membawa virus, melakukan isolasi dan karantina maka akan dapat meredam penyebaran. 

"Pesan saya tidak usah panik berlebihan, tapi intinya tetap harus perkuat strategi pencegahannya. Pakai masker SNI, jaga jarak sekarang 4 meter dan rajin mencuci tangan. Lakukan 3M itu," jelas Dicky.

Baca juga: Epidemiolog: Pilkada Serentak Potensial Lahirkan Banyak Klaster Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com