Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Kritis Pandemi Virus Corona di Inggris, Apa yang Terjadi di Sana?

Kompas.com - 21/09/2020, 13:32 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Oleh karena itu, tindakan lebih lanjut diperlukan untuk mencegah potensi terjadinya kematian yang lebih banyak.

Ia menilai, data terbaru menunjukkan Inggris dapat mengalami pola yang sama dengan Spanyol dan Perancis di mana kematian dan jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit mengalami peningkatan.

"Kita telah melihat negara lain di mana tingkat kasus mengalami peningkatan. Hal berikutnya yang akan terjadi setelah itu adalah angka pasien yang masuk ke rumah sakit juga meningkat," jelas Hancock.

Setelah itu, kata Hancock, jumlah kasus kematian pun akan berbanding lurus.

Menurut dia, membandingkan Inggris dengan Spanyol yang kasusnya terus meningkat dan Belgia yang berhasil mengubah tren peningkatan, baik untuk dilakukan.

"Satu contoh menjadi peringatan, satu contoh lainnya memberikan harapan," ujar dia.

Sanksi dan vaksin

Melihat kondisi saat ini, Hancock masih berharap bahwa vaksin dapat tersedia sebelum akhir tahun. 

Sementara, untuk sekarang, ia menyebut kepatuhan penduduk sebagai kunci dari perubahan yang mungkin bisa terjadi.

"Jika semua orang mematuhi aturan, maka kita dapat menghindari penguncian nasional," kata dia.

Sebelumnya, diumumkan bahwa pemerintah memberlakukan denda hingga 10.000 poundsterling atau sekitar 190 juta rupiah.

Aturan ini akan berlaku mulai 28 September mendatang, yaitu mengharuskan orang untuk melakukan isolasi diri jika dikonfirmasi positif Covid-19 atau dilacak sebagai kontak dekat dari pasien positif.

Kebijakan baru ini juga termasuk pembayaran tunjangan 500 poundsterling sebagai dukungan bagi orang-orang berpenghasilan rendah.

Adapun nominal minimal denda dimulai dari 1.000 poundsterling dan meningkat menjadi 10.000 poundsterling bagi pelanggar yang mengulang kesalahannya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com