Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Penundaan Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menjadi Suatu "Peringatan"

Kompas.com - 11/09/2020, 10:05 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan respons terkait keputusan AstraZeneca yang menunda uji coba fase tiga dari vaksin Covid-19 yang dikembangkannya.

WHO menyampaikan, penundaan uji coba fase tiga vaksin Covid-19 eksperimental untuk alasan keamanan merupakan pengingat bahwa pengembangan vaksin tak selalu cepat dan berjalan lurus.

Perusahaan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford menahan pengujian tahap tiga pada manusia karena salah satu peserta mengalami gejala neurologis.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

Menurut pihak perusahaan, penundaan ini menjadi tindakan yang selalu dilakukan ketika terdapat penyakit yang tidak dapat dijelaskan dan tengah diselidiki.

Chief Scientist WHO Dr Soumya Swaminathan menambahkan, tidak perlu terlalu berkecil hati dan putus asa. Hal-hal seperti ini dapat terjadi dalam pengembangan vaksin.

"Ini adalah seruan untuk menyadari bahwa ada pasang surut dalam perkembangan klinis dan kita harus bersiap. Tidak perlu putus asa. Hal ini terjadi," ujar Swaminathan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/9/2020),

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Disebut paling menjanjikan

Sejauh ini, vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Universitas Oxford menjadi yang paling menjanjikan di antara lainnya.

Melansir CNBC Internasional, Swaminathan menambahkan, keamanan menjadi hal utama dan yang terpenting dalam uji klinis apa pun.

"Kalau efek sampingnya ringan, ada yang harus dilakukan. Jika besar seperti dalam kasus ini, itu kejadian yang parah, dan karena itu dihentikan. Ini prosedur yang normal. Ini adalah praktik klinis yang baik karena keamanan adalah prioritas tertinggi dalam uji klinis apa pun," kata dia.

Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com